Apa itu EV Charger? Kegunaan dan Tipe Charger Mobil Listrik

19 Mei 20251 VIEWS
Informasi
Apa itu EV Charger? Kegunaan dan Tipe Charger Mobil Listrik

Kendaraan listrik semakin populer di Indonesia seiring dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan dan efisiensi energi. Pemerintah serta berbagai produsen otomotif terus mendorong adopsi kendaraan listrik dengan menghadirkan berbagai insentif dan memperluas ekosistem pendukungnya. 

Tanpa sistem pengisian daya yang memadai, penggunaan kendaraan listrik akan menjadi kurang praktis. Oleh karena itu, memahami berbagai jenis EV charger, cara penggunaannya, serta memilih solusi terbaik menjadi hal yang penting bagi pemilik mobil listrik.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai EV charger, mulai dari kegunaannya, cara penggunaan, tipe yang tersedia, hingga pilihan terbaik yang dapat dipertimbangkan oleh pengguna kendaraan listrik di Indonesia.


Apa Itu EV Charger? 

EV charger adalah perangkat yang digunakan untuk mengisi ulang baterai pada kendaraan listrik. Fungsinya mirip dengan pompa bensin pada kendaraan konvensional, namun EV charger memasok energi listrik ke baterai mobil listrik agar kendaraan dapat beroperasi dengan optimal.

Selain sebagai sumber pengisian daya, EV charger juga berperan penting dalam mendukung penggunaan energi terbarukan. Dengan mengintegrasikan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin ke dalam infrastruktur pengisian, EV charger membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung praktik pengisian daya yang berkelanjutan.

Implementasi EV charger yang terhubung dengan sumber energi terbarukan tidak hanya menyediakan solusi pengisian daya yang ramah lingkungan, tetapi juga mempercepat transisi menuju sistem transportasi yang lebih hijau dan berkelanjutan.


Jenis-Jenis EV Charger Berdasarkan Jenis Arus

Pengisian daya kendaraan listrik (EV) dapat dilakukan melalui berbagai jenis charger, masing-masing dengan karakteristik, kelebihan, dan kekurangan tersendiri. Berikut penjelasan mengenai tipe-tipe EV charger berdasarkan jenis arus:​

1. EV Charger AC (Alternating Current)

EV Charger AC menggunakan arus bolak-balik (AC) yang umum tersedia di jaringan listrik rumah tangga. Charger ini lebih murah dan mudah diinstal karena tidak memerlukan perangkat tambahan yang kompleks.

Namun, waktu pengisian daya cenderung lebih lama karena baterai mobil harus mengubah arus AC menjadi DC sebelum dapat digunakan.

2. EV Charger DC (Direct Current)

EV Charger DC menggunakan arus searah (DC) yang langsung mengisi daya ke baterai kendaraan tanpa perlu konversi. Ini memungkinkan pengisian lebih cepat dibandingkan charger AC.

Namun, charger jenis ini lebih mahal dan membutuhkan infrastruktur listrik yang lebih besar, sehingga umumnya hanya tersedia di stasiun pengisian daya umum, bukan untuk penggunaan rumah.


Jenis-Jenis EV Charger Berdasarkan Kapasitas Pengisian Daya

Berdasarkan klasifikasi resmi di Indonesia, jenis EV charger dibedakan menjadi empat kategori sesuai dengan kapasitas pengisian dayanya. Klasifikasi ini merujuk pada Peraturan Presiden dan kebijakan teknis yang diterbitkan oleh kementerian terkait:

1. Slow Charging

Slow charging merupakan metode pengisian daya berdaya rendah (sekitar 2,2–3,7 kW) yang umumnya digunakan di rumah. Pengisian daya membutuhkan waktu cukup lama, biasanya 6–12 jam hingga baterai penuh, tergantung kapasitas kendaraan listrik.


2. Medium Charging

 Medium charging menyediakan daya lebih tinggi dibanding slow charging, biasanya berkisar antara 7,4–22 kW. Tipe ini cocok untuk penggunaan di area publik seperti kantor atau pusat perbelanjaan, dengan waktu pengisian sekitar 2–4 jam.


3. Fast Charging

Fast charging mampu mengisi daya kendaraan listrik hingga 80% dalam waktu sekitar 30–60 menit, dengan kapasitas di atas 50 kW. 

Tipe ini biasanya menggunakan arus searah (DC) dan tersedia di stasiun pengisian umum (SPKLU) yang mendukung perjalanan antarkota.


4. Ultra Fast Charging

Ultra fast charging merupakan teknologi terbaru dengan daya di atas 100 kW, bahkan mencapai 350 kW di beberapa model. 

Teknologi ini memungkinkan pengisian daya sangat cepat, sekitar 10–20 menit saja. Biasanya digunakan untuk kendaraan listrik dengan baterai berkapasitas besar dan mendukung arus pengisian tinggi.


Baca Juga: Mengenal Tipe-Tipe EV Charger Mobil Listrik: Perbedaan Jenis Soket dan Daya EV


Cara Mengenal Tipe-Tipe EV Charger Mobil Listrik: Perbedaan Jenis Soket dan Daya EV Charger

Mengisi daya kendaraan listrik membutuhkan pemahaman tentang jenis-jenis charger yang sesuai dengan ketentuan di Indonesia. Secara resmi, klasifikasi EV charger di Indonesia dibedakan berdasarkan kapasitas pengisian daya menjadi empat kategori, yaitu:

1. Slow Charging (AC Charger Daya Rendah)

Slow charging menggunakan listrik arus bolak-balik (AC) dengan daya rendah, umumnya sekitar 2,2 – 3,7 kW. Charger ini sering digunakan di rumah atau kantor, karena instalasinya lebih sederhana dan cocok untuk pengisian daya semalaman.

  • Daya: Hingga 7 kW
  • Jenis Arus: AC (Arus Bolak-Balik)
  • Jenis Soket: Type 1 (J1772) dan Type 2 (Mennekes)

2. Medium Charging (AC Charger Daya Menengah)

Medium charging menawarkan pengisian daya yang lebih cepat dibandingkan slow charging, namun masih menggunakan arus AC. Daya charger ini berkisar antara 7,4 – 22 kW, dan umumnya tersedia di area publik seperti kantor, tempat parkir, atau pusat perbelanjaan.

  • Daya: Lebih dari 7 kW hingga 22 kW
  • Jenis Arus: AC
  • Jenis Soket: Type 2 (Mennekes)
  • Cocok untuk: Pengisian daya di area publik seperti pusat perbelanjaan atau perkantoran
  • Waktu Pengisian: Sekitar 4 jam untuk pengisian penuh

3. Fast Charging (DC Charger Daya Tinggi)

Fast charging menggunakan arus searah (DC) dan dapat mengisi baterai hingga 80% dalam waktu sekitar 30–60 menit. Charger ini umum ditemukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), terutama di area komersial atau jalur antar kota.

  • Daya: Lebih dari 22 kW hingga 50 kW
  • Jenis Arus: DC (Arus Searah)
  • Jenis Soket: CCS (Combined Charging System) dan CHAdeMO

4. Ultra Fast Charging (DC Charger Daya Sangat Tinggi)

Ultra fast charging adalah teknologi pengisian daya paling cepat saat ini, dengan kapasitas di atas 100 kW hingga 350 kW. Charger ini mendukung pengisian sangat cepat, sekitar 10–20 menit untuk kapasitas baterai besar.

  • Daya: Lebih dari 50 kW hingga 150 kW
  • Jenis Arus: DC
  • Jenis Soket: CCS dan CHAdeMO
  • Waktu Pengisian: Sekitar 15 menit untuk pengisian hingga 80%


Pilih EV Charger Terbaik untuk Kenyamanan dan Efisiensi

Mengisi daya kendaraan listrik di rumah menjadi solusi praktis bagi pemilik mobil listrik. Namun, penting untuk memilih charger yang sesuai dengan standar kapasitas pengisian daya di Indonesia, yakni:

  • Slow Charging: Kapasitas pengisian daya hingga 7 kW
  • Medium Charging: Kapasitas pengisian daya lebih dari 7 kW hingga 22 kW
  • Fast Charging: Kapasitas pengisian daya lebih dari 22 kW hingga 50 kW
  • Ultra Fast Charging: Kapasitas pengisian daya lebih dari 50 kW

Untuk penggunaan di rumah, charger dengan kapasitas slow charging atau medium charging umumnya lebih sesuai, karena tidak memerlukan infrastruktur khusus dan dapat diintegrasikan dengan sistem kelistrikan rumah tangga.


Tantangan dan Solusi Penggunaan Kendaraan Listrik 

Penggunaan kendaraan listrik menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  • Jarak Tempuh Terbatas: Kapasitas baterai membatasi jarak perjalanan kendaraan listrik.
  • Waktu Pengisian Lama: Pengisian daya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan bahan bakar konvensional.
  • Keterbatasan Infrastruktur: Stasiun pengisian yang masih terbatas menyulitkan pengguna dalam mengisi daya.

Untuk mengatasi kekhawatiran pengguna kendaraan listrik terhadap keterbatasan jarak tempuh (range anxiety), Indonesia telah mengimplementasikan beberapa solusi strategis:

  • Pengisian Daya Cepat: SPKLU kini dilengkapi dengan teknologi fast charging dan ultra-fast charging, memungkinkan pengisian baterai hingga 80% dalam waktu kurang dari satu jam.
  • Energi Terbarukan: PLN memastikan bahwa seluruh SPKLU menggunakan listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT), menjadikan pengisian daya lebih ramah lingkungan.
  • Perluasan Infrastruktur: Pemerintah menargetkan pembangunan 63.000 SPKLU pada tahun 2030 untuk mendukung adopsi kendaraan listrik yang diproyeksikan mencapai 943.000 unit.


Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna kendaraan listrik dan mempercepat transisi menuju mobilitas yang berkelanjutan di Indonesia.


Mendorong Adopsi Kendaraan Listrik melalui Infrastruktur Pengisian yang Andal

Penggunaan EV charger memiliki peran vital dalam mendukung adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Infrastruktur pengisian yang memadai memastikan pengendara dapat mengisi daya kendaraan mereka dengan mudah dan efisien, sehingga mengurangi kekhawatiran terkait jarak tempuh dan ketersediaan stasiun pengisian.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kesadaran akan lingkungan, kini saatnya mempertimbangkan beralih ke kendaraan listrik dan memanfaatkan layanan pengisian daya yang tersedia.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,  Astra Oto Power  menyediakan outlet charging station yang aman dan nyaman bagi mobil listrik Anda. Selain itu, Astra Otoshop menawarkan berbagai layanan bengkel untuk memastikan kendaraan Anda selalu dalam kondisi prima.​


Topik :
Lainnya

Halaman :1