Apa Itu Fusible Link? Fungsinya dalam Sistem Lisrtik Mobil

11 Juni 20251 VIEWS
Informasi
Apa Itu Fusible Link? Fungsinya dalam Sistem Lisrtik Mobil

Dalam dunia otomotif, sistem kelistrikan kendaraan memegang peran vital. Dari menyalakan mesin hingga mengoperasikan lampu dan sistem hiburan, semua bergantung pada aliran listrik yang stabil dan aman.

Namun, sering kali pengendara lupa bahwa ada komponen kecil yang menjadi penjaga utama sistem ini fusible link. Meskipun ukurannya tidak mencolok, fungsinya sangat krusial.

Bayangkan Anda hendak menyalakan mobil di pagi hari, namun mesin sama sekali tidak merespons. Setelah dicek, ternyata terjadi arus pendek pada sistem kelistrikan, dan penyebabnya adalah fusible link yang putus.

Kasus seperti ini kerap terjadi, dan menjadi bukti bahwa komponen kecil ini punya tanggung jawab besar. Untuk itu, agar Anda bisa memahami lebih banyak soal fusible link, simak ulasan selengkapnya berikut ini. 


Apa Itu Fusible Link?

Fusible link adalah kabel pendek khusus yang dirancang untuk meleleh ketika arus listrik melebihi kapasitas yang ditentukan. Secara teknis, fusible link berfungsi sebagai pengaman sirkuit listrik, mirip seperti fuse (sekring), namun memiliki karakteristik berbeda dalam hal daya tahan dan respon terhadap arus besar.

Letak fusible link biasanya berada di dekat aki (baterai) atau di jalur utama sistem kelistrikan, terutama yang terhubung langsung ke ECU, alternator, atau starter. Karena tugasnya menangani arus besar, fusible link dibuat dari bahan khusus dan berukuran lebih besar dari sekring biasa.

Berbeda dengan fuse yang sering ditemukan di kotak sekring dan mudah diganti, fusible link lebih permanen dan membutuhkan pemotongan serta penyambungan kabel saat diganti.


Baca Juga: 10 Komponen Kelistrikan Mobil dan Fungsinya


Fungsi dan Cara Kerja Fusible Link

Berikut ini fungsi dan cara kerja fusible link dalam melindungi sistem kelistrikan kendaraan, terutama pada komponen-komponen utama yang rentan terhadap kerusakan akibat arus listrik berlebih:

  • Mengamankan komponen utama: Fusible link melindungi komponen vital seperti ECU, alternator, dan wiring harness dari kerusakan akibat arus lebih.
  • Pemutus arus berlebih: Ketika terjadi lonjakan arus, fusible link akan meleleh dan memutus aliran listrik, mencegah korsleting lebih lanjut.
  • Beda dengan fuse biasa: Tidak seperti fuse yang putus seketika, fusible link dirancang untuk meleleh lebih lambat sehingga lebih cocok untuk arus besar dan jangka pendek.
  • Perlindungan skala besar: Digunakan untuk sistem kelistrikan utama, bukan hanya untuk perlengkapan kecil seperti lampu atau audio.


Jenis-Jenis dan Kode Warna Fusible Link

Terdapat beberapa jenis fusible link yang diklasifikasikan berdasarkan kemampuan hantar arus dan bentuk fisiknya. Untuk memudahkan identifikasi, fusible link biasanya dilapisi dengan isolator berwarna sesuai standar tertentu. Berikut adalah kode warna fusible link beserta kemampuan hantar arusnya secara umum:

  • Merah:  Fusible link ini memiliki ukuran 22 AWG dan mampu menghantarkan arus sekitar 10 hingga 15 Ampere.
  • Hijau: Berukuran 20 AWG, fusible link hijau biasanya digunakan untuk menghantarkan arus sekitar 20 Ampere.
  • Orange: Dengan ukuran 18 AWG, fusible link orange cocok untuk arus sekitar 25 Ampere.
  • Ungu: Fusible link berwarna ungu berukuran 16 AWG dapat menghantarkan arus antara 30 hingga 40 Ampere.
  • Abu-abu: Berukuran 14 AWG, fusible link abu-abu digunakan untuk menghantarkan arus sekitar 40 sampai 50 Ampere.


Perbedaan Fusible Link dan Fuse Biasa

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan utama antara fusible link dan fuse biasa agar pemilihan komponen proteksi arus listrik dapat tepat dan efektif. Berikut ini perbandingan antara fusible link dan fuse biasa secara ringkas:

  • Ukuran Arus: Fusible link umumnya dirancang untuk arus besar yang biasanya digunakan pada jalur utama seperti main power, sedangkan fuse biasa digunakan untuk arus kecil hingga menengah.
  • Lokasi Pemasangan: Fusible link biasanya dipasang di jalur utama yang dekat dengan aki atau alternator, sementara fuse biasa ditempatkan dalam box fuse yang ada di dashboard kendaraan.
  • Waktu Respon: Fusible link meleleh secara lambat untuk memberikan proteksi bertahap, sedangkan fuse biasa memiliki waktu respon yang cepat dengan putus langsung saat terjadi kelebihan arus.
  • Bentuk Fisik: Fusible link berupa kabel khusus yang dilapisi isolator, sedangkan fuse biasa berbentuk komponen kecil seperti tabung atau cartridge.
  • Ketahanan: Fusible link lebih tahan terhadap panas dan kondisi lingkungan ekstrim dibandingkan fuse biasa yang cenderung kurang tahan panas.


Tanda-Tanda Fusible Link Rusak

Waspadai gejala awal kerusakan fusible link agar tidak berujung pada gangguan sistem kelistrikan yang lebih serius. Jika rusak, aliran listrik dapat terputus total atau malah menyebabkan korsleting. Berikut beberapa tanda yang patut diwaspadai:

  • Mesin tidak bisa menyala atau tiba-tiba mati: Salah satu gejala paling umum. Saat fusible link putus, suplai arus listrik ke sistem pengapian atau ECU terganggu.
  • Lampu utama tidak menyala: Jika hanya lampu yang terdampak, bisa jadi fusible link yang mengatur jalur penerangan kendaraan bermasalah.
  • Sistem kelistrikan terganggu total: Tidak ada respons dari klakson, power window, panel instrumen, atau komponen elektronik lainnya.
  • Tercium bau gosong atau terlihat bekas lelehan: Indikasi bahwa fusible link menerima beban berlebih sebelum akhirnya terputus.


Tips Merawat dan Mengganti Fusible Link

Meski kecil, fusible link tetap membutuhkan perhatian rutin. Berikut beberapa tips untuk merawat fusible link agar sistem kelistrikan kendaraan Anda tetap prima:

  • Cek berkala saat servis di bengkel: Anda perlu mengecek fusible link secara berkala saat sedang servis di bengkel terutama saat mengganti oli mobil. Meskipun tidak berhubungan langsung, pemeriksaan visual dapat dilakukan bersamaan.
  • Pastikan tidak ada kabel meleleh di sekitar fusible link: Kabel yang aus atau hangus bisa menandakan adanya masalah serius di sistem kelistrikan.
  • Gunakan ukuran dan kode warna yang sesuai: Setiap fusible link memiliki rating tertentu. Penggantian dengan tipe yang salah bisa mengganggu fungsi pelindungnya.
  • Hindari modifikasi listrik tanpa konsultasi teknisi: Penambahan aksesoris tanpa penghitungan beban listrik bisa mempercepat kerusakan fusible link.

Fusible link harus segera diganti jika terlihat putus, meleleh, atau hangus. Jika sistem kelistrikan mati total dan sekering lainnya masih dalam kondisi baik, kemungkinan besar fusible link menjadi penyebabnya. 


Kenali dan Rawat Fusible Link demi Sistem Kelistrikan yang Aman

Fusible link memang hanya satu dari sekian banyak komponen kecil di kendaraan, namun perannya sangat penting dalam menjaga kestabilan dan keamanan sistem kelistrikan.

Memahaminya bukan hanya membantu dalam mendiagnosis masalah listrik pada mobil, tetapi juga mencegah kerusakan komponen lain yang lebih mahal. 

Perawatan sederhana seperti pengecekan berkala dan penggantian sesuai kode warna bisa memperpanjang usia sistem kelistrikan Anda. 


Cari Komponen Elektrikal Asli? Percayakan ke Astra Otoshop!

Agar kendaraan selalu prima, jangan kompromi soal kualitas spare part terutama komponen kelistrikan seperti fusible link dan fuse. Menggunakan produk asli bukan hanya soal performa, tapi juga soal keamanan dan ketahanan jangka panjang.

Itulah sebabnya, penting untuk memilih tempat belanja yang terpercaya. Di Astra Otoshop, Anda bisa mendapatkan komponen elektrikal asli yang dijamin keasliannya, langsung dari distributor resmi Astra.

Kunjungi Astraotoshop.com sekarang dan temukan berbagai spare part motor serta mobil berkualitas. Belanja cepat, aman, dan pasti original hanya di Astra Otoshop. #OtomotifTanpaKhawatir.

Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp


Topik :
Spare Part

Halaman :1