Apa Itu Jalan Arteri? Fungsi dan Bedanya dengan Jalan Sekunder

20 Mei 20252 VIEWS
Informasi
Apa Itu Jalan Arteri? Fungsi dan Bedanya dengan Jalan Sekunder

Saat Anda berkendara melintasi kota atau antarwilayah, mungkin Anda pernah bertanya-tanya: kenapa ada jalan yang luas dan ramai, sementara jalan lain lebih kecil dan tenang? Inilah pentingnya memahami klasifikasi jalan menurut fungsinya.

Pengetahuan ini tidak hanya relevan bagi perencana kota atau pemerintah, tetapi juga sangat bermanfaat bagi pengguna jalan, pengusaha logistik, hingga masyarakat umum.

Dengan memahami jenis jalan seperti jalan arteri, jalan lokal, dan lainnya, kita bisa merencanakan perjalanan lebih efisien, menghindari kemacetan, hingga menyesuaikan kendaraan dengan kondisi jalan.


Baca Juga: Memahami Klasifikasi Jalan Raya Simak Lengkapnya!


Pengertian Apa itu Jalan Arteri?

Menurut regulasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta penjelasan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, jalan arteri adalah jalan yang menghubungkan pusat kegiatan nasional, wilayah, dan lokal dengan batasan jumlah akses jalan masuk secara ketat.

Jalan arteri adalah jalan utama dalam jaringan jalan nasional dan regional yang dirancang untuk melayani angkutan utama dengan kecepatan rata-rata tinggi, mencapai hingga 60 km per jam.

Fungsi jalan arteri adalah sebagai penghubung antar pusat kegiatan besar, seperti pusat kegiatan nasional (ibu kota negara), pusat kegiatan wilayah (ibu kota provinsi), serta pelabuhan dan bandara utama.

Karena fungsinya vital, jalan arteri primer biasanya memiliki lebar badan jalan minimal 11 meter dan dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah.


Klasifikasi Jalan Berdasarkan Fungsinya

Dalam sistem klasifikasi jalan menurut fungsinya, terdapat empat tipe utama jalan, yaitu:

1. Jalan Arteri

Jalan Arteri berfungsi berfungsi untuk menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama dengan batas akses ketat. 

Cocok untuk kendaraan bermotor dan angkutan barang berat yang menempuh perjalanan jarak menengah hingga jauh.

2. Jalan Kolektor

Jalan kolektor adalah jalan yang menghubungkan jalan lokal dengan jalan arteri. Fungsinya adalah melayani angkutan pengumpul dan distribusi untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan maupun luar kota.

Jalan kolektor primer dirancang untuk kecepatan minimal 40 km per jam, sedangkan jalan kolektor sekunder biasanya 30 km per jam.

3. Jalan Lokal

Jalan lokal melayani perjalanan jarak pendek dan memberikan akses langsung ke properti. Jalan lokal primer umumnya memiliki kecepatan rencana 20 km per jam.

Sementara itu, jalan lokal sekunder hanya 10–15 km per jam. Jalan ini banyak terdapat di kawasan pemukiman dan area komersial kecil.

4. Jalan Lingkungan

Jalan lingkungan dirancang untuk melayani lalu lintas lokal di lingkungan yang terbatas, seperti perumahan. 

Ciri khasnya adalah rata-rata rendah, lebar, dan kapasitas yang terbatas, serta bisa digunakan untuk kendaraan bermotor roda 3 ke bawah.


Jenis-Jenis Jalan Arteri: Primer vs Sekunder

Dalam klasifikasi lebih detail, jalan arteri terbagi menjadi dua, yaitu jalan Arteri Primer dan jalan Arteri Sekunder:

  • Jalan Arteri Primer: menghubungkan antar pusat kegiatan nasional dan wilayah, seperti Jakarta ke Surabaya. Akses sangat dibatasi, kecepatan tinggi, dan melayani angkutan utama.
  • Jalan Arteri Sekunder: menghubungkan antar pusat kegiatan lokal dalam satu wilayah perkotaan. Lebih fleksibel dalam akses, namun tetap dirancang berdasarkan kecepatan rencana dan berfungsi melayani angkutan dalam kota.

Ciri jalan arteri sekunder biasanya mencakup volume lalu lintas tinggi, lebar sedang, dan terdapat beberapa jalan masuk yang dibatasi secara efisien.


Perbandingan Jalan Arteri dan Jalan Sekunder

Agar lebih jelas, Anda bisa melihat tabel perbandingan antara jalan Arteri primer dan jalan Arteri sekunder dalam beberapa aspek, seperti:

1.Fungsi:

  • Jalan Arteri Primer: Menghubungkan pusat kegiatan nasional dan wilayah.
  • Jalan Arteri Sekunder: Menghubungkan pusat kegiatan lokal.


2.Akses Jalan Masuk:

  • Primer: Sangat dibatasi.
  • Sekunder: Lebih fleksibel namun tetap dibatasi.

3.Kecepatan Rencana:

  • Primer: 60 km per jam.
  • Sekunder: 40–50 km per jam.

4.Volume Lalu Lintas:

  • Primer: Sangat tinggi.
  • Sekunder: Tinggi.

5.Lokasi:

  • Primer: Antar kota/provinsi.
  • Sekunder: Dalam kota.

6.Jenis Angkutan:

  • Primer: Jarak menengah hingga jauh.
  • Sekunder: Jarak pendek hingga menengah.


Manfaat Mengenal Klasifikasi Jalan bagi Pengendara dan Perencana

Pemahaman terhadap jenis jalan dan klasifikasi jalan menurut fungsinya sangat membantu dalam banyak aspek, seperti:

  • Pengendara bisa memilih rute tercepat dan paling aman.
  • Perencana kota dapat merancang jaringan jalan yang efisien.
  • Pengusaha logistik bisa mengoptimalkan jalur distribusi.


Pahami Jenis Jalan untuk Berkendara Lebih Efisien dan Aman

Mengetahui jenis-jenis jalan seperti jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan dapat membantu kita dalam merencanakan perjalanan, memahami kepadatan lalu lintas, hingga mendukung keselamatan berkendara. 

Terutama bagi pengendara di kawasan urban seperti Jakarta atau kota besar lainnya, memahami fungsi jalan arteri sekunder dan primer bisa sangat membantu dalam memilih rute tercepat dan teraman.

Sebelum memulai perjalanan di jalur mana pun, pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima. Untuk itu, percayakan kebutuhan sparepart mobil dan motor, mulai dari oli, aki, kampas rem, hingga ban dan wiper, hanya di Astra Otoshop.

Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp. Produk original, harga bersaing, dan bisa diantar ke rumah Anda. Praktis dan aman untuk setiap perjalanan Anda!


Topik :
Lainnya

Halaman :1