Apa Itu PPNBM? Panduan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

05 Juni 20253 VIEWS
Informasi
Apa Itu PPNBM? Panduan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Di tengah konsumsi masyarakat yang terus berkembang, pemerintah memiliki alat pengatur berupa pajak penjualan atas barang mewah (PPNBM). PPNBM adalah pajak yang dikenakan atas barang kena pajak (BKP) yang tergolong mewah dan tidak termasuk dalam kebutuhan pokok.

Pajak ini dikenakan untuk menekan konsumsi berlebihan atas barang yang hanya dinikmati kelompok masyarakat tertentu.

Salah satu contoh nyata penerapan PPNBM dalam kehidupan sehari-hari adalah saat Anda membeli mobil baru. Mobil, terutama dengan kapasitas mesin besar atau fitur mewah, termasuk dalam kategori barang yang dikenakan PPNBM. Maka tak heran, harga kendaraan bisa melonjak tinggi akibat pajak ini.


Baca Juga: Inilah Perbedaan BPKB dan STNK, Fungsi dan Pembuatannya!


Apa Itu PPNBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah)?

PPNBM adalah pajak penjualan atas barang mewah yang dikenakan satu kali pada saat penyerahan BKP di dalam negeri oleh pengusaha, atau atas impor barang yang tergolong mewah.

Pajak ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 42 Tahun 2009.

Tujuan utama dari pengenaan PPNBM adalah untuk:

  1. Mengendalikan konsumsi barang mewah di masyarakat,
  2. Mendorong produksi barang dalam negeri,
  3. Meningkatkan penerimaan negara dari sektor konsumsi barang yang tergolong mewah.


Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah

Tidak semua barang dikenakan PPNBM. Hanya barang kena pajak yang tergolong mewah, yakni barang yang bukan kebutuhan pokok, dikonsumsi oleh kalangan tertentu, atau memiliki nilai dan fungsi yang tinggi, yang dikenakan tarif PPNBM. 

Contoh barang yang dikenakan PPNBM meliputi mobil, perhiasan, pesawat pribadi, dan kapal pesiar.

Berbeda dari barang kebutuhan pokok yang bebas pajak, barang mewah memiliki pembebanan pajak lebih besar karena dipandang sebagai barang yang tidak dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari, dan dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi.


Baca Juga: Pajak Mobil Listrik: Update Terbaru dan Implikasinya


Pengenaan PPNBM pada Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor menjadi salah satu fokus utama dalam pengenaan PPNBM. Mobil, khususnya yang memiliki kapasitas mesin besar, fitur eksklusif, atau jenis tertentu seperti sedan dan SUV mewah, tergolong sebagai barang yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah.

Misalnya, mobil bermesin 3.000 cc atau lebih dapat dikenai tarif PPNBM yang tinggi. Maka dari itu, saat membeli mobil baru, Anda perlu memahami komponen biaya yang timbul akibat terkena PPNBM agar tidak kaget dengan harga jual yang melonjak.


Tarif PPNBM: Berapa Besarnya?

Tarif PPNBM mobil sangat bervariasi tergantung jenis kendaraan, kapasitas mesin, serta fitur mewah yang dimiliki. Berdasarkan peraturan yang berlaku, tarif PPNBM dapat berkisar antara 10% hingga 200% dari harga jual kendaraan.

Beberapa contoh tarif PPNBM kendaraan:

  • Sedan kecil (di bawah 1.500 cc): 30%
  • Mobil sport/luxury (di atas 3.000 cc): hingga 200%
  • Mobil listrik: 0% atau sangat rendah (sebagai insentif)


Cara Menghitung PPNBM

Untuk menghitung PPNBM, rumus yang digunakan adalah: PPNBM = Tarif x

Contoh simulasi: Jika Anda membeli mobil dengan harga jual Rp500 juta dan dikenai tarif PPNBM 30%, maka: PPNBM = 30% x Rp500.000.000 = Rp150.000.000

Selain PPNBM, transaksi juga dikenai PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 11%. Maka penting untuk memahami bahwa total pajak yang dikenakan atas pembelian mobil baru mencakup dua jenis pajak: PPN dan PPNBM.


Perbedaan PPN dan PPNBM

Secara prinsip, PPN dikenakan pada semua barang dan jasa yang dikonsumsi di Indonesia, sedangkan PPNBM hanya dikenakan pada barang yang tergolong mewah. PPN berlaku luas, sementara PPNBM bersifat selektif dan hanya diterapkan pada penjualan barang tertentu.

Contoh perbedaan:

  • Membeli makanan pokok: hanya dikenai PPN (atau bahkan dibebaskan)
  • Membeli mobil sport: dikenai PPN + PPNBM


Dampak Penerapan PPNBM bagi Konsumen dan Negara

Bagi konsumen, penerapan PPNBM jelas meningkatkan harga beli barang mewah, termasuk kendaraan. Namun, di sisi lain, pajak ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan pembebanan pajak antar kelompok masyarakat dan mendorong konsumsi barang dalam negeri.

Dari sisi negara, PPNBM adalah sumber penerimaan pajak yang signifikan, terutama dari sektor otomotif dan impor barang mewah. Pajak ini juga merupakan instrumen fiskal untuk menekan impor barang mewah dan memperkuat daya saing produk lokal.


Pahami PPNBM Sebelum Membeli Kendaraan

PPNBM merupakan bagian penting dari sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia, khususnya bagi Anda yang ingin membeli kendaraan bermotor baru. Dengan memahami apa itu PPNBM, bagaimana cara menghitung dan lainnya, Anda bisa membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan terencana.

Pajak ini bukan sekadar beban, tapi juga instrumen yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatur pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang yang dikategorikan mewah. Maka, pastikan Anda memahami dengan baik semua komponen biaya dalam STNK dan dokumen pembelian kendaraan.

Setelah membeli mobil, jangan lupa bahwa perawatan berkala juga menjadi bagian penting dalam memiliki kendaraan. Selain membayar pajak, menjaga kondisi mobil tetap prima adalah investasi jangka panjang.

Kunjungi Astraotoshop sekarang untuk mendapatkan berbagai produk perawatan mobil, oli, aki, dan suku cadang asli dari merek terpercaya. Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp

Semua bisa Anda beli secara online dan dikirim langsung ke rumah!


Topik :
Lainnya

Halaman :1