Jembatan Nasional Suramadu, penghubung utama antara Pulau Jawa dan Madura, telah mengalami perubahan signifikan sejak 27 Oktober 2018. Pada tanggal tersebut, Presiden Joko Widodo secara resmi menghapuskan tarif tol Jembatan Suramadu, menjadikannya sebagai jalan layang non tol.
Keputusan ini menandai berakhirnya statusnya sebagai jalan tol yang sebelumnya memungut tarif berdasarkan golongan kendaraan, sebuah langkah yang diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Madura dan meningkatkan investasi di daerah tersebut.
Dengan mengubah status Jembatan Suramadu dari jembatan tol menjadi non-tol, kini jembatan terpanjang di Indonesia ini dapat dilalui secara gratis, memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi masyarakat dan mengurangi biaya perjalanan antara Surabaya dan Madura.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana perubahan ini memengaruhi perjalanan Anda dan apa saja yang perlu Anda ketahui tentang Jembatan Suramadu yang kini gratis, simak artikel pembahasan di bawah ini.
Baca Juga: Tarif Tol Balikpapan-Samarinda 2024 Terbaru
Jembatan Suramadu, yang juga dikenal sebagai Jembatan Surabaya-Madura, merupakan salah satu ikon kebanggaan Jawa Timur.
Ide awal untuk membangun jembatan ini dicetuskan oleh Prof. Dr. Sedyatmo pada tahun 1960-an, yang merancang desain jembatan untuk memberikan akses mudah unutk pengendara sepeda motor ke Pulau Madura yang erpisah dari Kota Surabaya.
Selain Prof. Dr. Sedyatmo, Gubernur Jatim Mohammad Noer juga mengusulkan pembangunan lintasan darat yang menghubungkan Bali, Madura, dan Surabaya pada tahun 1976.
Jembatan tol Suramadu dibangun pada tahun 2003 setelah Presiden Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Keputusan Presiden No. 79 tentang Pembangunan Jembatan Surabaya-Madura.
Meskipun pembangunan sempat terhambat oleh krisis moneter pada tahun 1997, pada tahun 2001, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali melirik proyek ini dan mendapat persetujuan pemerintah pusat.
Akhirnya, Jembatan Suramadu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009, dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Pulau Madura.
Jembatan Suramadu menjadi jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang mencapai 5.438 meter. Jembatan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Struktur jembatan utama menggunakan konstruksi cable-stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter, dengan lantai jembatan yang memiliki ketebalan 2,4 meter. Jembatan ini memiliki empat lajur dua arah, dengan lebar masing-masing lajur 3,5 meter dan dua lajur darurat selebar 2,75 meter.
Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura, jembatan ini menyediakan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut, memastikan kelancaran navigasi di kawasan tersebut.
Jembatan Suramadu memainkan peran krusial dalam meningkatkan infrastruktur di wilayah Jawa Timur, khususnya di Pulau Madura.
Dengan menghubungkan Pulau Jawa dan Madura secara langsung, jembatan ini mengurangi waktu perjalanan dari sekitar 30 menit hingga satu jam dengan feri menjadi hanya 10 menit.
Selain meningkatkan aksesibilitas, jembatan ini juga mendorong percepatan pembangunan di Pulau Madura, baik dalam sektor infrastruktur maupun ekonomi.
Dengan demikian, Jembatan Suramadu tidak hanya merupakan jembatan yang menghubungkan wilayah Surabaya dan pulau Madura tetapi juga simbol kemajuan dan integrasi wilayah di Jawa Timur.
Jembatan Nasional Suramadu digratiskan dengan tujuan utama untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura dan mempercepat pembangunan di daerah tersebut.
Keputusan untuk menghapus tarif tol ini diambil sebagai langkah strategis untuk mengurangi biaya transportasi bagi masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas antara Pulau Jawa dan Madura.
Dengan mempermudah akses ini, pemerintah berharap dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah Madura.
Sebelum Jembatan Suramadu gratis dan menjadi jalan umum tanpa tol, jembatan ini beroperasi sebagai jalan tol dengan tarif yang bervariasi tergantung pada kategori kendaraan yang melintasinya. Berikut adalah rincian tarif yang berlaku sebelum penghapusan tarif:
Tarif Jembatan Suramadu sebelum digratiskan tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jalan tol lainnya di Indonesia. Tarif ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk waktu perjalanan dan kebijakan tarif yang berlaku.
Namun, dengan statusnya sebagai jalan tol dihapuskan, Jembatan Suramadu kini tidak lagi dikenakan biaya, menjadikannya salah satu jembatan non-tol yang dapat diakses secara gratis.
Dampak Positif dari penggratisan Jembatan Suramadu ini yaitu memberikan akses lebih mudah dan terjangkau antara Pulau Jawa dan Madura. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Madura dengan meningkatkan mobilitas barang dan orang.
Dengan jembatan sebagai penghubung utama, diharapkan distribusi logistik akan lebih lancar, memacu perkembangan ekonomi lokal, dan mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih baik.
Namun, penggratisan ini menambah beban pada APBN, karena biaya operasional dan perawatan jembatan kini ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Selain itu, kesiapan SDM di Madura masih perlu ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang optimal, dan keputusan ini mungkin belum tepat waktunya mengingat tantangan pengembalian modal.
Untuk menuju Jembatan Suramadu, Anda dapat mengikuti rute berikut:
Baca Juga: Destinasi Libur Lebaran 2024 yang Wajib Dikunjungi!
Jembatan Nasional Suramadu resmi berubah status dari jalan tol menjadi jembatan non tol pada 27 Oktober 2018, memberikan akses gratis antara Pulau Jawa dan Madura.
Perubahan pengoperasian Jembatan Suramadu ini bertujuan untuk mempermudah mobilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Madura dengan mengurangi beban biaya transportasi.
Dengan kemudahan akses yang kini tersedia, penting untuk memastikan kendaraan Anda tetap dalam kondisi prima.
Agar perjalanan Anda tetap aman dan nyaman, pertimbangkan untuk melakukan perawatan berkala dengan membeli voucher pergantian oli dan aki Shop & Drive di Astra Otoshop.
Untuk melakukan konsultasi lebih lanjut, hubungi kami melalui nomor telepon 1500015 ataupun nomor WhatsApp ini.