Pernahkah Anda merasa kendaraan tiba-tiba sulit dinyalakan, mesin tersendat, atau performanya menurun drastis setelah mengisi bensin?
Bisa jadi, bensin yang Anda gunakan telah tercampur air! Kondisi ini bukan hanya mengganggu, tetapi juga berisiko merusak mesin kendaraan dalam jangka panjang.
Air dalam bensin dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, membuat mesin knocking, bahkan merusak komponen penting seperti injektor dan ruang bakar.
Jika dibiarkan, masalah ini bisa mengakibatkan biaya perbaikan yang mahal dan menurunkan usia pakai kendaraan Anda.
Artikel ini akan membahas tanda-tanda bensin tercampur air, dampaknya pada kendaraan, serta langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.
Baca juga : 8 Kelebihan Pertamax Turbo dan Bedanya dengan Bensin Lain
Mengutip dari laman Auto 2000, member of Astra, bensin yang tercampur dengan air dapat menimbulkan berbagai masalah serius pada kendaraan. Berikut beberapa dampak negatif yang dapat terjadi:
Ketika bensin bercampur dengan air, komponen dalam sistem bahan bakar seperti pompa bensin, selang, dan karburator bisa mengalami kerusakan. Hal ini dapat menyebabkan mesin kendaraan tidak stabil, brebet, atau bahkan mogok.
Jika bahan bakar sudah terkontaminasi, solusi terbaik adalah segera menguras tangki dan membersihkan komponen yang terdampak agar kendaraan kembali berfungsi dengan baik.
Air yang masuk ke dalam tangki bensin dapat menghambat proses pembakaran di mesin, menyebabkan kendaraan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menempuh jarak yang sama.
Hal ini dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar, baik untuk kendaraan yang menggunakan pertalite maupun bahan bakar lainnya dari Pertamina, sehingga biaya operasional pun meningkat.
Air dalam tangki bensin juga dapat menyebabkan korosi pada pipa, selang, dan katup bahan bakar. Jika dibiarkan, korosi dapat menimbulkan kebocoran yang berpotensi menyebabkan kebakaran atau kecelakaan.
Air yang masuk ke dalam tangki bensin dapat mengganggu kinerja mesin dan bahkan membahayakan keselamatan pengendara. Berikut adalah faktor-faktor utama yang memungkinkan air masuk ke tangki bensin:
Perubahan suhu ekstrem dapat menyebabkan uap air di tangki bensin mengembun dan menetes ke dalam bahan bakar minyak (BBM).
Kondensasi ini terjadi saat suhu luar lebih dingin dibandingkan suhu bensin di dalam tangki bahan bakar, terutama jika pengguna kendaraan hanya mengisi setengah tangki atau kurang.
Kebocoran pada tangki bensin dapat menjadi penyebab bensin tercampur dengan air, terutama saat hujan atau mencuci mobil.
Reaksi antara besi yang berkarat dengan udara bisa menyebabkan kerusakan pada sistem bahan bakar. Tingginya kadar air yang masuk dapat membuat saluran bahan bakar terkontaminasi, sehingga menyebabkan mesin mati dan sulit dihidupkan.
Saat pengisian bahan bakar di SPBU, ada kemungkinan bensin memiliki kandungan air akibat penyimpanan yang kurang baik.
Jenis pertalite yang tercampur air atau pertamax yang dicampur dengan air dapat membuat pompa bensin dan injektor mengalami gangguan.
BBM jenis pertalite yang tercampur dengan air juga bisa mengganggu suplai bahan bakar, membuat putaran mesin menjadi tidak stabil.
Bensin yang tercampur air dapat menyebabkan berbagai masalah serius pada kendaraan Anda. Air yang masuk ke dalam sistem bahan bakar akan mengganggu proses pembakaran dan berpotensi merusak komponen mesin.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang perlu Anda waspadai jika bahan bakar kendaraan tercampur dengan air:
Jika kendaraan Anda mengalami putaran mesin menjadi tidak stabil atau tersendat saat akselerasi, itu bisa menjadi indikasi bahwa bensin tercampur air.
Campuran air dalam bensin akan mengganggu suplai bahan bakar, menyebabkan udara bensin tercampur dengan air dan membuat mesin kendaraan tidak bekerja optimal. Semakin banyak air yang masuk, semakin buruk performa kendaraan.
Bensin tercampur dengan air dapat membuat mesin kendaraan harus dibongkar jika sudah parah. Air tidak bisa terbakar seperti bahan bakar minyak (BBM), sehingga pengapian dalam sistem pembakaran terganggu.
Jika kendaraan sulit dihidupkan setelah pengisian bahan bakar di SPBU, ada kemungkinan bensin memiliki kandungan air. Pengguna kendaraan harus segera melakukan pengecekan di bengkel terpercaya agar kerusakan mesin tidak semakin parah.
Jika kendaraan terasa kurang bertenaga, bisa jadi bakar yang tercampur dengan air telah masuk ke dalam ruang bakar.
Mesin kendaraan memerlukan campuran bahan bakar dan udara yang seimbang agar piston bergerak untuk melakukan langkah kompresi secara optimal.
Jika jenis pertalite yang tercampur air digunakan, maka mesin kendaraan akan terasa berat dan menyebabkan putaran mesin tidak stabil.
Dalam kondisi parah, bensin tercampur dengan air bisa membuat mesin mati secara tiba-tiba saat digunakan. Ini karena saluran bahan bakar terkontaminasi, sehingga sistem bahan bakar tidak bisa mengalirkan bensin yang terbakar secara sempurna.
Mogok mendadak juga bisa terjadi akibat kebocoran pada tangki bahan bakar yang menyebabkan reaksi antara besi dan uap air, sehingga menimbulkan karat.
Menurut laman Championbusi.com, jika bensin tercampur air, segera ambil tindakan untuk mencegah kerusakan pada sistem bahan bakar dan mesin kendaraan. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
Segera matikan mesin kendaraan begitu Anda menyadari adanya campuran air dalam bensin. Jika dibiarkan terus menyala, air dapat menyebabkan kerusakan lebih serius pada komponen mesin.
Langkah berikutnya adalah mengosongkan tangki bensin dengan cara mengurasnya. Ini penting untuk mengeluarkan bensin yang telah terkontaminasi air agar tidak merusak sistem bahan bakar lebih lanjut.
Setelah tangki dikuras, pastikan untuk membersihkan seluruh sistem bahan bakar, termasuk pompa, filter, dan injektor jika diperlukan. Pastikan tidak ada sisa air yang tertinggal agar mesin dapat bekerja optimal kembali.
Jika air sudah masuk ke dalam filter bahan bakar, sebaiknya filter tersebut diganti. Filter yang terkontaminasi tidak akan berfungsi dengan baik dan dapat mengganggu aliran bahan bakar ke mesin.
Setelah memastikan tangki dan sistem bahan bakar dalam keadaan bersih, isi ulang dengan bensin yang berkualitas baik. Pastikan bahan bakar yang digunakan tidak tercampur air agar kendaraan dapat bekerja dengan optimal.
Setelah pengisian ulang, nyalakan kendaraan dan uji performanya. Jika mesin masih mengalami kendala, segera lakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan semua komponen bekerja dengan baik.
Jika setelah semua langkah di atas kendaraan masih mengalami gangguan, segera bawa ke bengkel terpercaya. Teknisi profesional dapat melakukan pemeriksaan lebih mendalam untuk mengatasi masalah yang terjadi.
Agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal, penting untuk mencegah bensin tercampur dengan air. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Selalu isi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang memiliki reputasi baik dan fasilitas yang terawat. SPBU yang berkualitas umumnya memiliki sistem penyimpanan bahan bakar yang baik, sehingga risiko kontaminasi air dapat diminimalkan.
Sebelum mengisi bahan bakar, periksa kondisi nozzle pompa. Pastikan tidak ada tetesan air atau kotoran yang menempel di ujung nozzle, karena dapat mencemari bensin yang masuk ke tangki kendaraan.
Mengisi tangki bensin hingga penuh dapat mengurangi risiko terbentuknya kondensasi di dalam tangki, terutama saat terjadi perubahan suhu. Semakin sedikit ruang kosong di dalam tangki, semakin kecil kemungkinan air mengendap dan mencampur bahan bakar.
Lakukan pengecekan berkala pada tangki bensin untuk memastikan tidak ada kebocoran atau retakan yang bisa menjadi celah bagi air masuk. Jika ditemukan tanda-tanda kerusakan, segera lakukan perbaikan agar bahan bakar tetap terjaga kualitasnya.
Mencampur bensin dengan air untuk menghemat bahan bakar adalah mitos yang tidak berdasar dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada kendaraan Anda.
Air tidak dapat bercampur dengan bensin secara homogen, sehingga keberadaan air dalam tangki bahan bakar dapat menyebabkan masalah seperti korosi, kerusakan pada sistem injeksi, dan gangguan pada proses pembakaran.
Selain itu, praktik mencampur air ke dalam bensin dapat menyebabkan kendaraan mogok atau mengalami kerusakan mesin yang signifikan.
Kasus di Bekasi, misalnya, menunjukkan bahwa tindakan mencampur air ke dalam bensin oleh oknum tertentu menyebabkan banyak kendaraan mengalami kerusakan dan mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
Namun, untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal, tidak cukup hanya memastikan bahan bakar yang digunakan berkualitas tinggi. Perawatan rutin juga sangat diperlukan agar kinerja mesin tetap prima.
Lakukan servis berkala di Shop & Bike dan Shop & Drive, yang menawarkan layanan profesional seperti ganti oli, pemeriksaan rem, hingga servis mesin, guna mendukung kenyamanan dan keamanan berkendara.
Selain itu, pastikan menggunakan suku cadang serta perlengkapan berkualitas, seperti yang tersedia di Astraotoshop, untuk menjaga ketahanan dan efisiensi kendaraan Anda.
Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai perawatan kendaraan, hubungi 1500015 atau WhatsApp +62 813-8000-1067.