Temukan definisi, manfaat, tips hingga cara penggunaan engine brake yang baik dan benar demi keamanan berkendara Anda!
Saat berkendara, sistem pengereman yang efektif menjadi kunci utama menjaga keselamatan di jalan. Namun, banyak pengemudi masih mengandalkan pedal rem sebagai satu-satunya cara memperlambat laju kendaraan, padahal ada teknik tambahan yang tak kalah penting yaitu engine brake.
Meski sering diasosiasikan dengan kendaraan besar seperti truk atau bus, engine braking sebenarnya juga relevan untuk mobil transmisi manual, mobil matic, hingga sepeda motor. Sayangnya, teknik ini masih sering diabaikan, bahkan belum dipahami dengan benar oleh banyak pengemudi.
Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan pemahaman lengkap tentang apa itu engine brake, bagaimana cara kerja teknik ini, serta cara melakukan engine braking yang tepat untuk menjaga laju kendaraan tetap terkendali tanpa membebani rem berlebihan.
Engine brake adalah teknik pengereman yang memanfaatkan hambatan dari putaran mesin untuk memperlambat laju kendaraan. Saat pengemudi menurunkan gigi transmisi ke posisi yang lebih rendah, terjadi peningkatan kompresi dalam mesin yang menciptakan resistensi pada putaran roda. Resistensi inilah yang membuat kendaraan melambat tanpa rem.
Prinsip kerja engine brake cukup sederhana. Ketika pengemudi melepaskan gas, katup throttle menutup sehingga supaya udara yang masuk ke ruang bakar berkurang, menimbulkan efek perlambatan pada mesin. Dengan menurunkan gigi, mesin akan berputar lebih cepat, menciptakan hambatan yang membantu memperlambat kendaraan.
Berbeda dengan rem mobil atau rem motor yang bekerja dengan menjepit cakram atau drum menggunakan kampas rem, engine brake berfungsi sebagai rem bantu untuk mengurangi beban rem. Penggunaan engine braking dapat menjaga suhu rem tetap stabil sehingga mengurangi risiko rem blong, terutama saat berkendara di jalan menurun panjang.
Fungsi engine brake pada mobil dan motor sama-sama bertujuan untuk membantu memperlambat laju kendaraan dengan memanfaatkan kompresi mesin, menjaga kestabilan kecepatan, dan meningkatkan kontrol pengemudi saat kondisi lalu lintas menuntut perlambatan bertahap.
Terdapat sedikit perbedaan antara engine brake pada mesin diesel dan mesin bensin. Pada mesin diesel, sering terdapat tambahan sistem khusus seperti exhaust brake untuk meningkatkan efek engine braking. Sedangkan pada mesin bensin, engine brake murni mengandalkan proses penutupan throttle dan perpindahan gigi ke posisi yang lebih rendah.
Menggunakan engine brake bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal keamanan dan efisiensi saat berkendara. Dengan mengandalkan engine brake, pengemudi mendapatkan kontrol lebih baik atas kecepatan kendaraan, terutama saat melintas di jalan menurun tajam atau turunan panjang.
Di kondisi ini, jika hanya mengandalkan pedal rem, risiko fade rem atau penurunan performa rem akibat panas berlebih sangat tinggi. Engine brake membantu menjaga kerja rem tetap optimal karena beban pengereman terbagi dengan hambatan putaran mesin.
Selain itu, engine brake juga membantu mengurangi keausan kampas rem, sehingga perawatan rem bisa lebih hemat dan tahan lama. Mengandalkan rem terus-menerus, apalagi dalam kondisi berat, akan mempercepat ausnya kampas rem dan berpotensi membuat rem mobil menjadi blong.
Tidak hanya di turunan, engine brake juga bermanfaat saat menanjak. Menurunkan gigi transmisi ke gigi yang lebih rendah membantu menjaga kecepatan tetap stabil, mencegah mesin kehilangan tenaga dan memastikan traksi yang lebih baik di tanjakan.
Bahkan saat kondisi macet di jalanan menurun, penggunaan engine brake bisa mencegah pengemudi terus menginjak rem. Teknik ini membuat kendaraan melambat secara alami sehingga kaki pengemudi tidak cepat lelah dan kondisi rem tetap terjaga.
Agar manfaat engine brake bisa dirasakan maksimal tanpa membahayakan mesin atau sistem transmisi, penting bagi pengemudi memahami cara yang tepat dalam menerapkannya. Setiap jenis kendaraan baik mobil manual, mobil matic, maupun motor memiliki teknik tersendiri untuk melakukan engine braking secara aman dan efektif.
Untuk mobil dengan transmisi manual, teknik engine brake bisa dilakukan dengan langkah berikut:
Dengan cara ini, kendaraan akan melambat secara alami berkat kompresi mesin, tanpa harus menginjak pedal rem secara berlebihan. Teknik ini juga membantu mengontrol laju mobil saat menghadapi kondisi lalu lintas padat atau jalanan menurun.
Baca Juga: Tips Mengemudi Mobil Manual di Tanjakan dan Turunan
Pada mobil matic, teknik engine brake sedikit berbeda karena tidak ada kopling yang bisa dioperasikan manual. Namun, pengemudi tetap bisa memanfaatkan fitur pada sistem transmisi otomatis, seperti:
Gunakan mode ini ketika melintas di jalan menurun atau saat ingin mengurangi kecepatan tanpa terlalu sering menginjak rem. Misalnya, dari posisi D, Anda bisa memindahkan transmisi ke posisi L atau S untuk mendapatkan efek engine brake. Pada paddle shift, cukup tekan paddle "-" untuk menurunkan ke gigi yang lebih rendah.
Waktu terbaik melakukan engine brake pada mobil matic adalah saat Anda membutuhkan kontrol tambahan di jalan menurun, tanjakan, atau saat melambatkan kendaraan di kecepatan sedang hingga tinggi.
Pada sepeda motor, teknik engine brake mirip dengan mobil manual. Saat ingin memperlambat laju:
Pengendara motor juga perlu memperhatikan kondisi jalan dan menjaga kestabilan agar proses engine braking tidak menyebabkan kehilangan keseimbangan, terutama di jalan licin atau saat menikung.
Baca Juga: Tips Mengerem Motor Matic yang Benar dan Aman
Dengan memahami teknik yang benar, engine brake tidak hanya membantu memperlambat laju kendaraan, tapi juga menjaga kerja rem lebih ringan dan meningkatkan keamanan saat berkendara di berbagai kondisi jalan.
Salah satu efek samping dari sering menggunakan engine brake dengan cara yang salah adalah potensi RPM melonjak terlalu tinggi. Jika pengemudi menurunkan gigi transmisi terlalu drastis, misalnya langsung dari gigi 4 ke gigi 2 saat laju kendaraan masih tinggi maka putaran mesin meningkat tajam.
Lalu, apakah engine brake bisa merusak mesin? Jawabannya: bisa. Jika RPM terus-menerus dibiarkan terlalu tinggi atau perpindahan gigi dilakukan secara kasar. Selain itu, sistem transmisi juga bisa terdampak, terutama jika perpindahan gigi tidak halus dan terjadi hentakan keras setiap kali menurunkan gigi.
Ada pula anggapan bahwa engine brake bikin boros bensin, namun ini sebenarnya mitos. Pada kendaraan modern, saat pedal gas dilepas dan throttle tertutup, konsumsi bahan bakar justru bisa berkurang drastis atau bahkan nol, karena sistem injeksi menghentikan suplai bahan bakar sementara mesin tetap berputar karena koneksi dengan roda.
Bahaya paling nyata dari engine brake yang salah adalah kehilangan kontrol terhadap kendaraan. Jika perpindahan gigi terlalu cepat atau saat kecepatan masih tinggi, kendaraan bisa tersentak keras hingga kehilangan traksi, terutama pada roda belakang. Di kondisi tertentu, ini bisa berujung pada selip atau tergelincir, khususnya di jalan licin.
Oleh karena itu, penting bagi pengemudi memahami kapan dan bagaimana menggunakan engine brake dengan tepat, agar tidak hanya menjaga keamanan dan efisiensi, tetapi juga melindungi mesin dan transmisi kendaraan dari kerusakan yang tidak perlu.
Engine brake sangat efektif digunakan dalam kondisi jalan tertentu yang memerlukan kontrol ekstra terhadap laju kendaraan. Beberapa situasi di mana engine brake sangat dianjurkan antara lain:
Jika dibandingkan dengan rem ABS (Anti-lock Braking System), keduanya memang memiliki peran berbeda. ABS berfungsi menjaga agar roda tidak terkunci saat pengereman mendadak, sehingga mobil tetap bisa dikendalikan. Sedangkan engine brake membantu memperlambat kendaraan secara alami melalui putaran mesin.
Kombinasi engine brake dengan sistem ABS akan memberi keuntungan maksimal: kendaraan melambat dengan stabil, rem tidak cepat panas, dan saat rem diperlukan secara tiba-tiba, ABS tetap menjaga traksi roda.
Karena itu, penting bagi pengemudi untuk melatih teknik engine brake secara benar, baik di mobil transmisi manual, mobil matic, maupun motor. Dengan latihan rutin, pengemudi bisa lebih peka menentukan posisi transmisi yang tepat dan menjaga putaran mesin dalam batas aman.
Memahami engine brake dan menguasai teknik engine braking yang benar adalah skill penting yang akan meningkatkan keamanan dan efisiensi pengereman Anda. Manfaat menggunakan engine brake sangatlah besar, terutama saat engine brake saat berkendara di turunan curam atau menghadapi lalu lintas padat.
Jangan biarkan mobil bekas Anda atau kendaraan baru Anda mengalami masalah karena kurangnya pemahaman tentang sistem pengereman yang komprehensif. Untuk memastikan seluruh komponen kendaraan Anda, termasuk sistem pengereman, berfungsi optimal, Anda membutuhkan sparepart berkualitas.
Kunjungi Astraotoshop sekarang dan temukan berbagai kebutuhan sparepart motor dan mobil Anda. Astraotoshop menyediakan produk berkualitas untuk menjaga performa kendaraan Anda.
Dapatkan perlengkapan terbaik agar setiap perjalanan Anda selalu nyaman, aman, dan tanpa kendala! Untuk melakukan konsultasi lebih lanjut, hubungi kami melalui nomor telepon 1500725 ataupun nomor WhatsApp.