Bagi para pemilik kendaraan, memilih minyak rem yang tepat seringkali membingungkan. Di pasaran, kita sering menjumpai dua jenis minyak rem yang populer, yaitu DOT 3 dan DOT 4. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara minyak rem DOT 3 dan DOT 4? Artikel ini akan mengulas secara detail mengenai karakteristik, kelebihan, dan kekurangan dari kedua jenis minyak rem tersebut, sehingga Anda dapat memilih yang paling sesuai untuk kendaraan Anda.
Baca Juga: pilihan Jenis Minyak Rem Terbaik untuk Kendaraan Anda
Pengertian Minyak Rem Dot 3 dan Dot 4
DOT 3 dan DOT 4 adalah dua jenis brake fluid yang memiliki perbedaan pada titik didih, bahan dasar, dan sifat higroskopis. Pemilihan jenis brake fluid yang tepat sangat penting untuk menjaga kinerja sistem pengereman kendaraan Anda.
Definisi minyak rem
Minyak rem atau brake fluid adalah cairan khusus yang memiliki peran vital dalam sistem pengereman kendaraan. Cairan ini berfungsi untuk mentransmisikan tekanan yang dihasilkan oleh pedal rem ke kaliper rem, sehingga kampas rem dapat menekan cakram atau tromol rem dan menghasilkan gaya pengereman.
Minyak rem memiliki sifat higroskopis, artinya cairan ini mudah menyerap molekul air dari udara.
Perbedaan antara dot 3 dan dot 4
DOT 3 dan DOT 4 merupakan dua jenis brake fluid yang paling umum digunakan pada kendaraan. Angka DOT pada cairan rem ini merupakan singkatan dari Department of Transportation (Departemen Transportasi) Amerika Serikat, yang menunjukkan spesifikasi dan standar kualitas cairan rem tersebut.
Beda DOT 3 dan DOT 4 terletak pada titik didihnya. DOT 4 memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan DOT 3. Titik didih yang tinggi ini sangat penting karena ketika sistem pengereman bekerja, suhu cairan rem dapat meningkat drastis.
DOT 3 memiliki titik didih sekitar 205 derajat Celcius dalam kondisi kering dan 140 derajat Celcius saat basah (tercampur air). Sementara DOT 4 memiliki titik didih 230 derajat Celcius (kering) dan 155 derajat Celcius (basah).
DOT 3 umumnya terbuat dari poly glycol, sedangkan DOT 4 biasanya terbuat dari glycol ether. Perbedaan bahan ini juga mempengaruhi sifat higroskopis dari kedua cairan rem tersebut. DOT 4 cenderung lebih tahan terhadap kontaminasi air dibandingkan DOT 3.
Spesifikasi minyak rem dot 3 vs. dot 4
Bingung memilih minyak rem yang tepat untuk kendaraan Anda? Mari kita bandingkan dua jenis minyak rem yang paling umum digunakan, yaitu DOT 3 dan DOT 4. Berikut spesifikasi keduanya:
Titik Didih:
- DOT 3: Titik didih kering 205°C dan titik didih basah 140°C.
- DOT 4: Titik didih kering 230°C dan titik didih basah 155°C.
- Artinya: DOT 4 memiliki titik didih yang lebih tinggi, sehingga lebih tahan terhadap suhu ekstrem saat pengereman.
Bahan Dasar:
- DOT 3: Menggunakan bahan dasar poly glycol.
- DOT 4: Menggunakan bahan dasar glycol ether.
- Artinya: Perbedaan bahan dasar ini mempengaruhi sifat dan kinerja minyak rem.
Sifat Higroskopis:
- DOT 3: Memiliki sifat higroskopis yang lebih tinggi, artinya lebih mudah menyerap air.
- DOT 4: Memiliki sifat higroskopis yang lebih rendah, sehingga lebih tahan terhadap kontaminasi air.
Ketahanan Terhadap Suhu Tinggi:
- DOT 3: Ketahanan terhadap suhu tinggi lebih rendah.
- DOT 4: Ketahanan terhadap suhu tinggi lebih tinggi, sehingga lebih cocok untuk kendaraan dengan performa tinggi.
Aplikasi:
- DOT 3: Umumnya digunakan pada kendaraan umum dan mobil tua.
- DOT 4: Cocok digunakan pada kendaraan performa tinggi dan mobil-mobil baru.
Kapan Harus Mengganti Minyak Rem Dot 3 atau Dot 4?
Pemahaman yang mendalam tentang kapan harus mengganti minyak rem sangat krusial untuk menjaga kinerja sistem pengereman kendaraan Anda. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, minyak rem atau brake fluid memiliki sifat higroskopis yang membuatnya mudah menyerap air.
Seiring waktu, kandungan air dalam cairan rem akan meningkat, sehingga titik didih cairan rem akan menurun. Hal ini dapat berdampak buruk pada performa rem kendaraan.
Tanda-tanda penggantian minyak rem
Beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa cairan rem Anda perlu diganti antara lain:
- Pedal rem terasa spongy atau lembek: Jika pedal rem terasa tidak padat saat ditekan, ini bisa menjadi tanda bahwa ada udara atau uap air dalam sistem pengereman.
- Jarak pengereman bertambah: Jika Anda perlu menginjak pedal rem lebih dalam untuk menghentikan kendaraan, ini bisa menjadi indikasi bahwa kinerja rem telah menurun.
- Munculnya suara berdecit atau bergesekan saat pengereman: Suara-suara ini bisa mengindikasikan adanya masalah pada kampas rem atau sistem pengereman lainnya, yang mungkin juga terkait dengan kondisi cairan rem.
- Terdapat kebocoran pada sistem pengereman: Jika Anda melihat adanya cairan berwarna kekuningan atau kecoklatan di sekitar master rem atau kaliper, segera periksakan sistem pengereman Anda.
Frekuensi penggantian minyak rem
Frekuensi penggantian minyak rem idealnya mengikuti rekomendasi pabrikan. Namun, sebagai pedoman umum, minyak rem sebaiknya diganti setiap 2-3 tahun atau setiap 40.000-60.000 kilometer, mana yang lebih dulu.
Perbandingan Performa pada Rem Mobil Dot 3 dan Dot 4
Pilihan antara cairan rem DOT 3 dan DOT 4 seringkali menjadi pertimbangan penting bagi pemilik kendaraan. Keduanya memiliki peran krusial dalam sistem pengereman, namun perbedaan dalam komposisi dan sifat fisiknya memberikan dampak yang berbeda pada performa rem.
- Titik Didih: Salah satu perbedaan paling signifikan antara DOT 3 dan DOT 4 terletak pada titik didih-nya. DOT 4 memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi dibandingkan DOT 3. Artinya, DOT 4 lebih tahan terhadap suhu ekstrem yang dihasilkan oleh gesekan kampas rem dengan cakram saat pengereman.
- Komposisi dan Sifat Higroskopis: Komposisi bahan juga mempengaruhi performa rem. DOT 3 umumnya terbuat dari poly glycol, sedangkan DOT 4 menggunakan glycol ether. Perbedaan komposisi ini membuat DOT 4 memiliki sifat higroskopis yang lebih rendah, artinya DOT 4 lebih lambat menyerap air dibandingkan DOT 3.
Prosedur dan Panduan Mengganti Minyak Rem
Mengganti minyak rem adalah prosedur teknis yang membutuhkan ketelitian dan pengetahuan yang cukup. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya serahkan pekerjaan ini kepada mekanik profesional.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:
- Minyak rem baru (DOT 3 atau DOT 4) sesuai spesifikasi kendaraan
- Kunci pas
- Obeng
- Wadah penampung minyak rem bekas
- Sarung tangan
- Kacamata pelindung
- Selang transparan (opsional)
- Suntikan atau alat pengisi minyak rem (opsional)
Langkah-Langkah Umum Penggantian Minyak Rem:
1. Persiapan:
- Pastikan kendaraan dalam keadaan dingin.
- Parkir kendaraan di tempat yang rata dan aman.
- Buka kap mesin dan identifikasi komponen sistem pengereman seperti master silinder, kaliper, dan saluran rem.
2. Pengurasan Minyak Rem Lama:
- Letakkan wadah penampung di bawah nipple pembuangan pada kaliper.
- Buka nipple pembuangan menggunakan kunci pas.
- Minta asisten untuk perlahan-lahan menekan pedal rem beberapa kali untuk mengeluarkan minyak rem lama.
- Tutup kembali nipple pembuangan setelah semua minyak rem lama keluar.
3. Pengisian Minyak Rem Baru:
- Buka tutup reservoir minyak rem pada master silinder.
- Isi reservoir dengan minyak rem baru hingga mencapai garis "full".
- Ulangi langkah pengurasan dan pengisian pada semua roda hingga minyak rem yang keluar dari nipple pembuangan sudah bersih dan tidak terdapat gelembung udara.
4. Pembuangan Udara:
- Untuk memastikan tidak ada udara terjebak dalam sistem, lakukan pembuangan udara pada setiap kaliper. Caranya dengan membuka nipple pembuangan sedikit demi sedikit sambil terus menekan pedal rem. Tutup kembali nipple pembuangan setelah tidak ada lagi gelembung udara yang keluar.
5. Pengecekan Akhir:
- Isi ulang minyak rem pada reservoir hingga mencapai garis "full".
- Periksa kembali semua sambungan untuk memastikan tidak ada kebocoran.
- Lakukan beberapa kali pengereman untuk memastikan pedal rem terasa padat dan tidak ada gejala spongy.
Baca Juga: Kapan Waktu untuk Mengganti Minyak Rem Mobil?
Mengapa Tidak Boleh Mencampur Minyak Rem Dot 3 dan Dot 4?
Setiap jenis minyak rem memiliki formula dan sifat yang berbeda, termasuk titik didih, ketahanan terhadap suhu tinggi, dan tingkat penyerapan air.
Mengapa tidak boleh mencampur?
- Penurunan Kinerja Rem: Mencampurkan DOT 3 dan DOT 4 dapat menurunkan titik didih campuran minyak rem. Akibatnya, rem bisa menjadi kurang efektif, terutama saat digunakan secara intensif pada kecepatan tinggi atau dalam kondisi panas.
- Kerusakan Komponen Rem: Perbedaan sifat kimia antara kedua jenis minyak rem dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen dalam sistem rem, seperti seal dan gasket.
- Pengereman Tidak Stabil: Campuran minyak rem yang tidak homogen dapat menyebabkan pengereman menjadi tidak stabil dan mengurangi daya cengkram kampas rem pada cakram.
Untuk menjaga keselamatan Anda dan keluarga, sangat penting untuk selalu menggunakan jenis minyak rem yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan.
Pilihlah minyak rem berkualitas seperti Aspira Minyak Rem Mobil DOT 3 - Bening [300ml]. Produk ini dirancang khusus untuk memberikan performa pengereman yang optimal dan menjaga komponen rem kendaraan Anda tetap awet.
Jangan kompromikan keselamatan Anda dengan menggunakan produk yang tidak jelas kualitasnya. Dapatkan Aspira Minyak Rem Mobil DOT 3 - Bening hanya di Astra Otoshop !