Regenerative braking: Mobil listrik isi daya saat melambat? Pelajari cara kerja sistem pintar ini! Mengubah energi kinetik saat deselerasi jadi daya baterai.
Era kendaraan listrik telah tiba, dan mobil listrik kini bukan lagi sekadar masa depan, tapi telah menjadi bagian dari kehidupan modern. Dengan dukungan teknologi seperti regenerative braking, mobil listrik tidak hanya hemat energi, tapi juga menawarkan efisiensi luar biasa dalam setiap deselerasi.
Adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus meningkat seiring berbagai insentif pemerintah, seperti pajak rendah dan subsidi. Selain itu, peluncuran berbagai produk dari merek ternama seperti Hyundai juga mendorong masyarakat beralih dari mobil pembakaran internal konvensional ke mobil listrik.
Manajemen baterai adalah kunci dalam performa mobil listrik. Setiap proses pengisian daya, baik melalui EV charger maupun dari sistem regenerative braking, akan mempengaruhi daya baterai dan umur pakai kendaraan.
Regenerative braking adalah sistem pengereman regeneratif pada kendaraan listrik yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik dari proses perlambatan menjadi energi listrik.
Energi yang dihasilkan ini kemudian disalurkan ke baterai mobil listrik, menjadikannya lebih efisien dan hemat energi.
Saat pengemudi melepas pedal gas atau menginjak pedal rem secara ringan, sistem regenerative braking aktif. Proses deselerasi ini mendorong motor listrik bekerja sebagai dinamo yang menghasilkan energi listrik. Energi tersebut lalu disimpan di baterai, menambah cadangan daya tanpa perlu pakai charger eksternal.
Baca Juga: Daftar Istilah Mobil Listrik
Energi kinetik yang dihasilkan dari deselerasi diubah menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan langsung ke baterai mobil listrik. Inilah proses di mana pengereman menjadi sumber daya, bukan hanya pengurang kecepatan.
Rem konvensional bekerja dengan kampas rem dan cakram yang menciptakan gesekan untuk memperlambat kendaraan. Energi dari gesekan ini hanya menghasilkan panas.
Sebaliknya, kerja regenerative braking pada EV menghindari keausan sistem rem fisik dan menghasilkan energi tambahan yang bisa digunakan untuk mengisi daya baterai.
Motor listrik menjadi kunci utama dalam sistem ini. Tidak hanya sebagai penggerak utama saat akselerasi, motor juga bertindak sebagai generator saat deselerasi. Ketika engine brake aktif, atau saat kendaraan melambat karena melepas pedal gas, motor akan menghasilkan listrik yang diubah dari energi kinetik.
Hyundai Indonesia menghadirkan mobil listrik seperti Hyundai Ioniq dan Hyundai Ioniq 5 yang dilengkapi fitur regenerative braking. Sistem ini dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengemudi melalui pengaturan level yang tersedia di sistem infotainment.
Pada Hyundai Ioniq dan Hyundai Ioniq 5, regenerative braking memiliki pengaturan Level 0 hingga Level 3. Pada Level 3, pengemudi bisa merasakan pengereman yang cukup kuat hanya dengan melepas pedal gas, memungkinkan one-pedal driving untuk efisiensi maksimal.
Dengan memanfaatkan sistem ini, daya baterai bisa meningkat hingga 5 persen dalam satu perjalanan. Selain itu, sistem ini turut mengurangi penggunaan rem fisik, memperpanjang umur komponen, dan membantu menjaga performa kendaraan listrik tetap optimal di berbagai kondisi lalu lintas.
Baca Juga: Daftar Mobil Listrik Hyundai Dengan Performa Menarik
Dengan sistem pengereman regeneratif, energi yang dihasilkan dari perlambatan kendaraan tidak lagi terbuang. Dalam perjalanan kota yang sering stop-and-go, sistem ini mampu menambah daya baterai hingga 5 persen atau lebih. Hal ini mendukung memperpanjang jangkauan perjalanan tanpa sering mengisi ulang.
Karena baterai lebih sering diisi kembali dari deselerasi mobil, jumlah siklus pengisian daya eksternal berkurang. Ini berdampak positif pada umur baterai mobil listrik dan menekan kebutuhan daya dari EV charger. Selain itu, energi yang tersimpan juga bisa digunakan untuk fitur lainnya.
Sistem ini secara aktif mengurangi ketergantungan pada pengereman fisik, sehingga kampas rem dan cakram tidak cepat aus. Bagi pengemudi, ini berarti pengeluaran perawatan yang lebih hemat dan performa rem yang lebih konsisten dalam jangka panjang.
Baca Juga: Ikuti Cara Mengendarai Mobil Listrik yang aman bagi Pemula!
Dengan teknologi regenerative braking, mobil listrik seperti Hyundai Ioniq dan Hyundai Ioniq 5 tidak hanya hemat energi, tapi juga lebih efisien dalam jangka panjang.
Saat Anda melepas pedal gas atau menginjak rem, energi yang biasanya terbuang justru dikonversi kembali menjadi listrik untuk mengisi baterai mobil listrik. Ini adalah fitur pintar yang memberi kontribusi hingga 5% tambahan daya dalam perjalanan harian, penghematan kecil yang berdampak besar!
Untuk mendukung performa kendaraan listrik dan konvensional, kunjungi Astraotoshop. Tersedia beragam sparepart dan aksesoris mobil serta motor seperti aki, oli, ban, hingga shockbreaker, semuanya original dan bergaransi.
Ingin lebih praktis dalam mengisi daya mobil listrik di rumah? Gunakan solusi EV-Charger rumah tangga dari Astra Otopower. Aman, efisien, dan sesuai standar nasional, Astra Otopower siap mendukung gaya hidup elektrifikasi Anda!
Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp.