Di tengah hiruk-pikuk lalu lintas, klakson menjadi suara kecil dengan dampak besar. Tak sekadar tombol di balik setir, alat ini merupakan bagian penting dalam sistem alat peringatan di jalan raya.
Sejak awal perkembangan kendaraan bermotor, fungsi klakson telah menjadi elemen vital untuk menghindari tabrakan, memperingatkan pejalan kaki, hingga menyapa sesama pengemudi.
Mulai dari klakson elektrik pada mobil penumpang, hingga klakson angin bertekanan udara di truk dan bus, setiap jenis kendaraan kini memiliki sistem suara yang unik. Suara klakson pun jadi ciri khas yang membedakan antara kendaraan ringan, sepeda motor, atau kendaraan berat.
Baca Juga: Harus Tau! Etika Membunyikan Klakson Mobil Di Jalan
Jika menengok ke masa lalu, sejarah klakson bermula dari sesuatu yang sangat sederhana: teriakan manusia. Pada masa awal kendaraan non-mesin, pengemudi harus berteriak untuk memberi tahu keberadaannya. Ini menjadi awal mula penggunaan klakson sebagai bentuk alat penghasil suara.
Tak lama kemudian, muncul terompet tangan atau klakson bola karet yang ditekan untuk menghasilkan bunyi. Perangkat ini jadi awal evolusi sistem klakson modern.
Pada awal abad 19, seorang insinyur bernama Miller Reese Hutchinson mengembangkan perangkat yang disebut klakson elektrik. Alat ini memanfaatkan tenaga listrik untuk menghasilkan bunyi nyaring, yang kemudian terus dikembangkan menjadi perangkat klakson berteknologi elektromagnetik.
Klakson pertama kali dipasang pada mobil Ford Model T dan Model A pada tahun 1908, yang dirancang oleh Peter E. Martin, seorang insinyur di Ford Motor Company.
Istilah "klakson" yang kini familiar sebenarnya diambil dari nama merek legendaris: Klaxon. Kata ini berasal dari bahasa Yunani kuno “klazō” yang berarti “berteriak” atau “berbunyi nyaring”.
Perusahaan Lovell-McConnell Manufacturing Co. di Amerika Serikat, yang kemudian menjadi Klaxon Company, adalah pelopor dalam memproduksi klakson listrik pertama yang dipasang di kendaraan seperti Ford Model T dan Model A.
Klakson buatan mereka menggunakan tenaga dari baterai yang dapat diisi ulang, menghasilkan bunyi "ahooooga" yang khas.
Karena sukses besar di pasar otomotif, nama “Klaxon” menjadi sinonim global untuk alat peringatan suara di kendaraan. Inilah contoh klasik dari merek yang berubah menjadi istilah umum, mirip seperti kata "Xerox" atau "Google".
Seiring perkembangan teknologi otomotif, klakson pun mengalami transformasi. Klakson bola karet yang dulu dioperasikan manual, perlahan digantikan oleh sistem klakson elektrik bertenaga baterai. Klakson ini bekerja melalui arus listrik dan magnet untuk menciptakan getaran suara.
Pada era modern, hampir semua kendaraan bermotor, baik mobil, motor, maupun truk, dilengkapi dengan klakson elektrik sebagai standar. Perbedaannya terletak pada kekuatan dan karakter suara.
Mobil penumpang biasanya menggunakan nada yang tidak terlalu nyaring, sementara klakson pada kendaraan besar seperti bus dan truk menggunakan sistem klakson angin atau air horn yang mampu menjangkau jarak lebih jauh dengan suara keras dan bergema.
Siapa sangka klakson bisa menjadi bagian dari budaya populer? Di Indonesia, muncul tren ikonik bernama "Om Telolet Om". Berawal dari anak-anak di pinggir jalan yang meminta klakson telolet kepada sopir bus dan truk, fenomena ini meledak di media sosial dan menarik perhatian dunia.
Klakson telolet sendiri merupakan jenis klakson elektrik atau klakson angin yang dimodifikasi untuk menghasilkan nada-nada lucu dan bernuansa musik. Bahkan beberapa pabrikan klakson kini secara khusus memproduksi perangkat dengan fitur-fitur nada telolet.
Fenomena ini bukan hanya hiburan semata. Ia menunjukkan bagaimana alat penghasil suara seperti klakson bisa menjadi simbol ekspresi budaya masyarakat.
Di balik setiap suara klakson yang dibunyikan, ada pesan yang ingin disampaikan: “Saya ada di sini”, “Awas!”, atau “Terima kasih!”. Itulah mengapa klakson adalah bagian penting dari sistem komunikasi non verbal antar pengemudi.
Penggunaan klakson yang benar bisa mencegah kecelakaan dan menyelamatkan nyawa, terutama di situasi darurat atau pada jalanan sempit.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan klakson secara sembarangan dilarang di Indonesia, terutama di kawasan pejalan kaki, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah. Jadi, bijaklah saat membunyikannya.
Klakson bukan sekadar alat untuk membunyikan suara, ia adalah bagian penting dari sistem komunikasi antar kendaraan, dan memiliki sejarah panjang dari era mekanik hingga klakson elektrik modern.
Bahkan fenomena unik seperti klakson telolet menunjukkan betapa budaya dan teknologi bisa bertemu di jalan raya. Apa pun jenis kendaraannya, mobil, motor, maupun truk, pastikan klakson berfungsi optimal demi keselamatan Anda dan pengguna jalan lain.
Untuk merawat kendaraan secara menyeluruh, termasuk penggantian klakson, lampu, kampas rem, atau oli, percayakan kebutuhan Anda ke Astraotoshop. Astra Otoshop menyediakan berbagai pilihan sparepart mobil dan motor berkualitas, resmi, dan bisa dibeli dengan mudah secara online.
Jangan tunggu rusak, jaga performa dan keselamatan kendaraan Anda dengan sparepart terbaik hanya di Astra Otoshop! Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp