Kena tilang karena pajak kendaraan mati bisa menjadi pengalaman yang tidak mengenakkan bagi pemilik kendaraan. Setiap pemilik kendaraan wajib memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang masih berlaku sebagai bukti pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Namun, jika STNK mati, ada risiko yang perlu diperhatikan, terutama terkait Pasal 288 ayat yang mengatur sanksi bagi pelanggar. Dalam situasi ini, denda tilang oleh petugas kepolisian menjadi salah satu konsekuensi yang harus dihadapi.
Agar Anda tidak terjebak dalam masalah ini, simak artikel ini untuk memahami aturan dan denda yang berlaku seputar pajak kendaraan mati serta pentingnya menjaga kelengkapan STNK Anda.
Baca Juga:Cara Hitung Denda Pajak Mobil: Kenali Denda dan Penyebabnya
Pajak kendaraan mati merujuk pada situasi di mana pemilik kendaraan tidak membayar pajak kendaraan bermotor tepat waktu, sehingga masa berlaku Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) menjadi kedaluwarsa.
Pajak ini diatur oleh UU Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pajak Kendaraan Bermotor dan undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, yang menetapkan bahwa setiap kendaraan bermotor wajib membayar pajak setiap tahun dan memiliki STNK yang masih berlaku.
Hukum ini diatur dalam pasal 70 ayat 2, STNK dan tanda nomor kendaraan bermotor berlaku selama lima tahun dan harus dimintakan pengesahan setiap tahun. Ketika pajak STNK tidak dibayarkan, kendaraan dianggap "mati" secara administratif, dan pengemudi kendaraan bisa dikenakan sanksi hukum.
Proses pengemudi yang ditilang karena pajak kendaraan mati bisa ditilang oleh polisi saat melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan di jalan.
Jika ditemukan bahwa STNK kendaraan telah kedaluwarsa, petugas berhak memberikan tilang kepada pemilik kendaraan yang pajaknya mati karena tidak memenuhi syarat administrasi.
Sesuai dengan pasal Pasal 288 Ayat 1 UU Lalu Lintas, pengendara yang tidak dilengkapi dengan STNK atau Surat Tanda Kendaraan Cek (STCK) yang sah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.
Denda yang dikenakan untuk bayar pajak tahunan kendaraan mati bervariasi tergantung pada lama keterlambatan pembayaran. Denda ini dapat berkisar antara denda Rp 500.000 hingga jutaan rupiah.
Selain denda administratif, pemilik kendaraan juga bisa menghadapi sanksi pidana jika terbukti melanggar ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan status pajak kendaraan Anda secara berkala agar terhindar dari sanksi.
Untuk membayar denda pajak kendaraan yang telah mati, pemilik kendaraan perlu mengunjungi kantor pelayanan pajak atau menggunakan layanan online yang disediakan oleh pemerintah daerah.
Proses pembayaran biasanya melibatkan pengisian formulir, melampirkan dokumen pendukung seperti STNK dan KTP, serta menyelesaikan pembayaran sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
Pengesahan STNK setiap tahunnya dilakukan bersamaan dengan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di kantor Samsat atau melalui aplikasi. Setelah pembayaran dilakukan, pemilik kendaraan akan menerima bukti pembayaran yang perlu disimpan sebagai arsip.
Baca Juga:Denda Pajak Motor Telat 1 Bulan? Siap-Siap Hadapi Ini!
Menghindari tilang karena pajak mati dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Pertama, pastikan untuk selalu memeriksa dan memperbarui status surat tanda nomor kendaraan bermotor atau STNK dan TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) secara berkala.
Kepatuhan masyarakat terhadap pembayaran pajak kendaraan sangat penting untuk menjaga kelancaran administrasi. Buat pengingat untuk membayar pajak kendaraan sebelum masa jatuh tempo. Selain itu, manfaatkan layanan pembayaran pajak online untuk kemudahan dan efisiensi.
Penting juga untuk memahami bahwa sesuai dengan undang-undang lalu lintas, pengemudikan kendaraan bermotor tanpa STNK atau Surat Tanda Coba Kendaraan dapat berakibat pada penilangan.
Terakhir, selalu simpan bukti pembayaran dan cek kembali kelengkapan dokumen kendaraan Anda agar terhindar dari masalah hukum yang tidak diinginkan.
Dengan memahami pentingnya kepatuhan terhadap pembayaran pajak kendaraan dan kelengkapan dokumen seperti STNK yang sah dan surat tanda coba kendaraan bermotor, Anda dapat terhindar dari masalah hukum yang tidak diinginkan, termasuk tilang oleh petugas kepolisian hingga motor disita.
Mengelola pajak kendaraan dengan baik tidak hanya mendukung pemeliharaan infrastruktur tetapi juga memberikan rasa aman saat mengemudikan kendaraan bermotor.
Untuk memastikan kendaraan Anda selalu dalam keadaan yang baik, kunjungi Astra Otoshop, di mana Anda dapat menemukan berbagai informasi dan layanan terkait kendaraan Anda.
Pastikan perjalanan Anda aman dan nyaman dengan mematuhi semua peraturan yang berlaku. Untuk melakukan konsultasi lebih lanjut, hubungi kami melalui nomor telepon 1500015 ataupun nomor WhatsApp ini.