Pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara. Namun, banyak orang yang masih bingung tentang bagaimana cara membayar pajak dan menghitung jumlah yang harus mereka bayar. Dalam artikel ini, kita akan mengetahui apa itu pajak motor dan langkah-langkah yang perlu diambil ketika membayar pajak dan menghitung jumlahnya.
Baca juga: Tarif Pajak Progresif Kendaraan, Ini Cara Menghitungnya
Jenis pajak yang harus dibayarkan untuk motor dapat bervariasi tergantung pada aturan yang berlaku di suatu negara atau daerah. Namun, secara umum, terdapat beberapa jenis pajak yang harus diperhatikan oleh pemilik motor.
Salah satu jenis pajak yang harus dibayarkan adalah pajak tahunan. Pajak ini dibayarkan setiap tahun sebagai bentuk kontribusi kepada pemerintah dalam pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur jalan serta layanan publik lainnya. Besaran pajak tahunan ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis motor, kapasitas mesin, dan kebijakan yang berlaku.
Selain itu, ada juga pajak yang harus dibayarkan setiap lima tahun. Pajak ini biasanya disebut sebagai pajak STNK atau pajak kendaraan bermotor. Pajak ini berfungsi sebagai tanda bukti bahwa kendaraan Anda telah terdaftar secara resmi dan sah di pemerintah. Besaran pajak ini juga dapat bervariasi tergantung pada daerah tempat Anda tinggal.
Lakukan pengecekan terkait besaran pajak yang harus dibayarkan. Anda dapat menghubungi kantor pajak setempat seperti Samsat atau melakukan penelitian online untuk mengetahui jumlah yang harus Anda bayar. Bawa dokumen-dokumen yang diperlukan saat membayar pajak, seperti STNK, KTP, dan BPKB.
Untuk menghitung pajak motor, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
Pertama, kita perlu mengetahui Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dari motor yang akan kita hitung pajaknya. NJKB ini biasanya sudah ditentukan oleh pemerintah dan dapat ditemukan pada situs resmi terkait.
Selanjutnya, kita perlu mengetahui bobot kendaraan motor tersebut. Bobot ini juga biasanya tertera pada dokumen kendaraan atau dapat ditanyakan ke dealer atau ahli kendaraan. Bobot kendaraan ini akan digunakan dalam perhitungan pajak progresif.
Selain itu, terdapat pula pajak progresif yang harus diperhitungkan. Pajak progresif akan bergantung pada nilai kendaraan dan bobotnya. Biasanya, semakin tinggi nilai kendaraan dan bobotnya, semakin tinggi pula tarif pajak yang harus dibayarkan.
Selain pajak progresif, ada juga pajak SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan). Pajak ini merupakan sumbangan wajib yang harus dibayarkan setiap tahun untuk membiayai perlindungan bagi korban kecelakaan lalu lintas.
Selanjutnya, ada juga BBN KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor). BBN KB adalah pajak yang harus dibayarkan saat akan melakukan balik nama kendaraan. Tarif BBN KB ini biasanya tergantung pada tahun pembuatan kendaraan.
Tidak ketinggalan, terdapat juga biaya administrasi TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor), biaya pengesahan, dan penerbitan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Biaya-biaya ini harus diperhitungkan terpisah dalam proses perhitungan pajak motor.
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Indonesia dihitung berdasarkan dua komponen utama, yaitu Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dan tarif PKB. Tarif PKB sebesar 1,5% dari NJKB, dan jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada kepemilikan kendaraan. Pemilik kendaraan pertama dikenakan tarif 2%, kedua sebesar 2,5%, ketiga sebesar 3%, dan keempat 3,5%.
Sebagai contoh, jika NJKB kendaraan adalah Rp15.000.000, maka PKB-nya dapat dihitung dengan rumus 1,5% x Rp15.000.000 = Rp225.000. Besarnya PKB ini bersifat menurun tiap tahun karena adanya faktor penyusutan.
Bagi pemilik kendaraan listrik, perhitungan pajak motor juga melibatkan rumus khusus. Nilai jual kendaraan listrik dikalikan dengan tarif pajak sebesar 2%. Hasil perkalian tersebut akan menjadi besaran pajak yang harus dibayarkan.
Baca juga: Cara Cek Pajak Motor Online dengan Mudah dan Praktis
Telat membayar pajak motor juga akan dikenai denda. Besaran denda tergantung pada lamanya keterlambatan. Rumus umum untuk menghitung denda adalah menggunakan persentase tertentu dari PKB, dengan tambahan denda untuk Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Sebagai contoh, denda untuk keterlambatan pembayaran selama satu tahun dapat dihitung dengan rumus 100.000.000 x 25% x 12/12 x denda SWDKLLJ.
Dalam menjaga nilai jual motor Anda, service motor menjadi sangatlah penting. Shop&Bike menyediakan layanan perawatan dan perbaikan motor yang profesional dan terpercaya. Dengan menggunakan layanan ini, Anda dapat menjaga kondisi motor tetap prima, yang pada gilirannya akan membantu mempertahankan nilai jualnya.
Shop&Bike memiliki tim mekanik yang berpengalaman dan terlatih dengan baik, yang akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap motor Anda. Menangani perawatan rutin seperti penggantian oli, tune up, dan penggantian komponen yang rusak. Selain itu, juga dapat melakukan perbaikan yang lebih kompleks jika diperlukan, seperti perbaikan mesin, sistem rem, atau sistem kelistrikan.
Selain perawatan dan perbaikan, juga menawarkan layanan lain seperti perawatan body motor dan pengecatan. Menggunakan bahan dan produk berkualitas tinggi untuk memastikan hasil yang memuaskan dan tahan lama.
Jadi, jika Anda ingin menjaga nilai jual motor Anda agar tidak terlalu menurun, percayakanlah perawatan dan perbaikan motor Anda kepada Shop&Bike. Gunakan voucher Shop&Bike di AstraOtoshop untuk mendapatkan pelayanan pemasangan sparepart motor seperti ban, aki, shockbreaker, dan lainnya ya!
Mulai konsultasi 24 jam dengan kami melalui telepon 1500015. Atau bisa menghubungi nomor whatsApp +62895351500015.
Baca juga: Panduan Bayar Pajak Motor di Indomaret, Cek Disini!