Perlukah mematikan AC mobil saat menanjak? Ini fakta tentang pengaruhnya pada performa kendaraan Anda. Temukan jawabannya di sini!
Setiap pengendara pasti pernah menghadapi tantangan melibas tanjakan, baik di jalanan perbukitan maupun saat melintasi ruas jalan di Indonesia yang terkenal naik-turun.
Saat kondisi jalan menanjak, banyak pengemudi mobil yang secara refleks mematikan AC mobil untuk menjaga tenaga tetap berlimpah. Tapi, benarkah mematikan AC mobil saat menanjak adalah langkah yang tepat atau hanya sekadar mitos?
Dalam artikel ini, kita akan mengupas fakta dan tips terkait kebiasaan mematikan AC mobil saat tanjakan, serta dampaknya terhadap performa kendaraan Anda. Selengkapnya:
Baca Juga: AC Mobil Sejuk dan Awet: Ini Dia Caranya!
Saat mobil menghadapi tanjakan, putaran mesin (RPM) harus dinaikkan agar tenaga cukup untuk mendorong kendaraan melintasi jalanan curam. Tenaga dari mesin akan difokuskan untuk menggerakkan roda, dan beban seperti AC bisa membuat performa mesin menurun jika tidak dimatikan.
Kompresor AC mobil terhubung langsung ke mesin melalui belt. Ketika AC dinyalakan, kompresor ikut berputar, menghisap tenaga yang seharusnya digunakan untuk mendorong mobil.
Apalagi pada mobil bertransmisi manual yang sangat mengandalkan kerja torsi dan gigi rendah, AC yang menyala bisa mengurangi efisiensi tenaga.
Pada mobil bekas atau kendaraan dengan usia di atas 10 tahun, sistem pendingin dan tenaga mesin biasanya sudah menurun. Di kondisi seperti ini, mematikan AC mobil saat tanjakan bisa jadi keputusan tepat agar mobil tetap bertenaga dan tidak mudah overheat.
Kompresor AC bisa menyedot hingga 5–10% tenaga mesin, tergantung kapasitas dan jenis kendaraan. Di jalan datar, efeknya mungkin tak terasa.
Tapi saat menanjak, beban sekecil apapun bisa memengaruhi kemampuan mobil melintasi tanjakan. Karena itu, mematikan AC sering jadi pilihan pengemudi saat performa mesin terasa berat.
Mobil keluaran terbaru umumnya dilengkapi sistem manajemen daya yang cerdas. Saat tenaga mesin dibutuhkan lebih banyak, ECU (Electronic Control Unit) akan memutus arus ke kompresor AC secara otomatis.
Namun pada mobil manual atau mobil bekas, keputusan mematikan AC mobil saat tanjakan sepenuhnya ada di tangan pengemudi.
Pengemudi mobil manual sering mengandalkan kopling saat menanjak. Sayangnya, jika performa mesin berkurang karena AC menyala, maka kerja kopling pun jadi lebih berat. Hal ini bisa menyebabkan kampas kopling cepat aus, bahkan membuat mobil mati mendadak.
AC sebaiknya dimatikan saat:
Agar perjalanan tetap aman dan mesin tidak mudah kelelahan, berikut beberapa tips berkendara saat melintasi tanjakan:
Ada juga situasi di mana Anda tidak perlu mematikan AC, misalnya:
Berikut ini beberapa kesalahan umum yang biasa dilakukan pengemudi saat menaklukkan tanjakan:
Pastikan Anda mengingatnya dan tidak melakukan kesalahan yang sama.
Menanjak bukanlah tantangan besar bila mobil dalam kondisi prima. Meski mematikan AC saat menanjak bisa sedikit membantu performa mesin, solusi terbaik tetaplah merawat kendaraan secara berkala.
Pastikan sistem pendingin, kopling, dan tenaga mesin dalam kondisi optimal agar perjalanan tetap lancar di segala medan.
Untuk mendukung performa mobil Anda, Astraotoshop hadir sebagai solusi terpercaya untuk pembelian sparepart mobil berkualitas. Mulai dari kampas rem, oli, hingga filter udara, semuanya tersedia dengan standar terbaik untuk kenyamanan dan keamanan berkendara.
Dapatkan kesempatan gratis ongkir Rp 75.000 dan potongan harga hingga Rp 250.000. Anda juga bisa menikmati layanan voucher Motoquick dan voucher layanan penggantian ban secara gratis!
Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp