Dalam perawatan mesin kendaraan, memperhatikan jarak tempuh oli merupakan hal yang penting. Untuk itu, pilihlah oli yang sesuai dengan jenis kendaraan dan kondisi penggunaan agar jarak tempuh oli Anda semakin optimal.
Selain daripada itu, ada juga beberapa faktor yang perlu dipahami, seperti panas dan air yang ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas serta performa oli.
Panas yang tinggi dapat merusak kualitas oli dan mempengaruhi kinerja mesin kendaraan. Sedangkan air dapat menjadi ancaman bagi oli motor yang dapat menyebabkan korosi, pembentukan endapan, dan bahkan kerusakan pada sistem pelumasan.
Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna jarak tempuh oli, mengapa itu penting, dan bagaimana menjaga kesehatan mesin kendaraan Anda dengan memahami dan mengikuti prinsip-prinsip perawatan oli yang tepat.
Dengan pondasi yang kuat tentang jarak tempuh oli, kita dapat memastikan bahwa mesin kendaraan kita beroperasi secara optimal dan memberikan kinerja yang andal selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Cara Mengatasi Motor Matic yang Kehabisan Oli
Jarak tempuh oli adalah indikator penting untuk menentukan kapan oli mesin harus diganti untuk menjaga kinerjanya yang optimal dan mencegah kerusakan pada mesin.
Produsen kendaraan biasanya merekomendasikan penggantian oli berdasarkan jarak tempuh kendaraan atau interval waktu tertentu.
Hanya saja, hal ini dapat bervariasi tergantung pada jenis oli, kondisi penggunaan kendaraan, dan faktor-faktor lainnya.
Sebelumnya, telah diketahui bahwa jarak tempuh oli adalah perkiraan jarak yang dapat ditempuh motor sebelum oli perlu diganti. Jarak ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
Pada faktor yang pertama ini, mesin dengan desain yang berbeda-beda, seperti mesin bensin atau diesel, dapat memiliki kebutuhan pelumasan yang berbeda pula sehingga mempengaruhi jarak tempuh oli.
Misalnya, mesin dengan toleransi yang lebih ketat mungkin memerlukan oli dengan viskositas yang lebih tinggi untuk melumasi dengan baik.
Jarak tempuh oli juga dipengaruhi oleh kapasitas oli mesin. Kapasitas oli mesin ini memang bisa bervariasi tergantung pada desain mesin dan kapasitas mesinnya, sehingga mesin yang lebih besar atau yang perlu lebih banyak oli mungkin memerlukan interval penggantian yang lebih sering.
Selain yang telah disebutkan di atas, kondisi jalan juga mempengaruhi jarak tempuh oli. Berkendara di kondisi jalan yang berat, seperti jalan berlumpur, berbatu, atau berdebu dapat meningkatkan keausan pada mesin sehingga mempercepat penurunan oli.
Penggunaan kendaraan dalam kondisi berat atau sering mengalami pengereman atau percepatan yang keras juga dapat meningkatkan suhu mesin dan mempercepat pemakaian oli.
Sementara itu, berkendara dalam kondisi stop-and-go di perkotaan bisa mempercepat kontaminasi oli akibat akumulasi kotoran dan partikel kecil.
Untuk mengetahui jarak tempuh oli yang sudah habis, Anda bisa menggunakan dua metode ini untuk mengetahuinya. Berikut adalah penjelasannya.
Banyak kendaraan modern dilengkapi dengan indikator level oli yang menunjukkan tingkat oli di dalam mesin.
Saat tingkat oli menurun hingga mencapai batas minimum yang ditentukan, biasanya lampu peringatan akan menyala atau indikator level oli akan menunjukkan peringatan bahwa oli perlu ditambahkan atau diganti.
Di sebagian besar mesin, ada tuas atau tongkat pengukur yang memungkinkan Anda untuk mengukur tingkat oli. Tuas ini biasanya dilengkapi dengan tanda-tanda yang menunjukkan tingkat minimum dan maksimum oli yang aman.
Untuk memeriksanya, Anda bisa mencabut tuas pengukur oli dari mesin dan lapisi dengan kain bersih. Kemudian, masukkan kembali tuas tersebut ke dalam lubang pengukur, lalu keluarkan lagi.
Hasilnya, dapat Anda temukan dengan memperhatikan capaian tingkat oli pada tuas pengukur. Jika tingkat oli berada di bawah tanda minimum, ini menunjukkan bahwa oli telah habis dan perlu diganti.
Oli mesin memiliki peran penting dalam menjaga performa dan keawetan mesin kendaraan. Selain itu, oli mesin bekerja untuk melumasi komponen mesin yang bergerak, mendinginkan mesin, dan membersihkan kotoran.
Jika mesin menghasilkan panas yang tinggi, maka itu akan memberikan dampak negatif pada oli. Dampak negatifnya itu, antara lain:
1. Oksidasi. Panas tinggi dapat meningkatkan laju oksidasi oli. Proses oksidasi ini menghasilkan asam-asam yang dapat merusak komponen mesin dan menyebabkan pembentukan endapan yang mengganggu kinerja mesin.
2. Penurunan Viskositas. Panas yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan viskositas oli. Viskositas yang rendah dapat mengakibatkan peningkatan gesekan antara komponen mesin, yang dapat menyebabkan keausan dan kerusakan.
3. Pengurangan Kemampuan Pelumas. Suhu yang tinggi dapat mengurangi kemampuan pelumas oli. Akibatnya, bagian-bagian mesin dapat mengalami gesekan berlebihan dan keausan yang berpotensi merusak.
Untuk mencegah oli cepat panas dan menjaga kesehatan mesin kendaraan, langkah-langkah berikut ini dapat Anda coba nih:
Oli yang tidak sesuai dapat memiliki karakteristik yang tidak cocok untuk mesin Anda, yang dapat menyebabkan panas berlebih dan pemakaian yang tidak efisien.
Untuk itu, pastikan Anda menggunakan jenis dan viskositas oli yang direkomendasikan oleh produsen kendaraan dalam manual pengguna.
Sebagai rekomendasi, Anda bisa menggunakan Oli Motor Matic dari Aspira yang memiliki formula khusus untuk melindungi dan meningkatkan performa mesin.
Dengan perlindungan maksimal untuk mengurangi keausan dan menjaga mesin tetap bersih, Anda tidak akan rugi jika memilih oli motor matic Aspira untuk kendaraan bermotor Anda.
Untuk memastikan sistem pendingin kendaraan berfungsi optimal, Anda bisa melakukan perawatan rutin pada sistem pendingin kendaraan, termasuk pemeriksaan terhadap kipas radiator, termostat, dan cairan pendingin. Berikut adalah poin-poin penjelasannya.
Ketika oli menjadi panas atau telah terkontaminasi oleh air, itu akan memberikan sebuah tanda-tanda yang dapat Anda ketahui, yakni:
1. Perubahan Warna. Oli yang telah terpapar panas berlebih atau terkontaminasi oleh air akan mengalami perubahan warna. Misalnya, oli yang normalnya berwarna coklat atau kuning muda dapat menjadi lebih gelap atau bahkan hitam karena pembentukan endapan atau oksidasi.
2. Aroma Terbakar. Dalam kasus oli yang terpapar panas berlebih, aroma terbakar dapat menjadi tanda bahwa oli telah teroksidasi atau terkontaminasi secara negatif oleh suhu tinggi.
3. Perubahan Konsistensi. Panas berlebih atau kehadiran air dalam oli juga dapat mengubah konsistensi oli. Oli yang terkontaminasi oleh air mungkin terlihat lebih encer atau memiliki tekstur yang tidak biasa, seperti lebih kental atau berbusa.
Mendeteksi tanda-tanda ini secara dini dapat membantu mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada mesin kendaraan dan memastikan kinerja oli yang optimal.
Untuk mencegah air masuk ke dalam oli dan menjaga kesehatan mesin kendaraan, Anda dapat mengikuti langkah-langkah pencegahannya, sebagai berikut:
Dengan menjaga tutup oli tertutup dengan rapat dan menghindari paparan oli terhadap air hujan atau lumpur, Anda dapat membantu mencegah kontaminasi oli oleh air dan menjaga kesehatan mesin kendaraan Anda.
Selain pencegahan, Anda juga harus tahu tanda-tanda jika oli telah terkontaminasi oleh air agar bisa dilakukan perawatan segera. Berikut adalah tanda-tandanya.
1. Perubahan Warna: Oli yang terkontaminasi air mungkin memiliki warna yang tidak biasa atau terlihat lebih encer dari biasanya. Konsistensi oli juga bisa terpengaruh, mungkin terlihat lebih kental atau lebih cair dari biasanya.
2. Kemunculan Busa: Ketika oli tercampur dengan air, busa yang tidak biasa mungkin muncul saat mesin beroperasi. Busa ini bisa terbentuk di dalam sistem pelumasan dan merupakan tanda bahwa ada air yang tercampur dengan oli.
3. Bau yang Tidak Biasa: Oli yang terkontaminasi oleh air bisa mengeluarkan bau yang tidak wajar atau berbau asam. Bau ini bisa menjadi indikasi bahwa ada proses oksidasi yang terjadi dalam oli akibat kehadiran air.
4. Penurunan Kinerja Mesin: Kontaminasi air dalam oli dapat mengurangi kemampuan pelumasannya, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penurunan kinerja mesin. Mesin mungkin terasa lebih berat atau mengalami gesekan yang tidak biasa.
5. Munculnya Endapan atau Kerak: Air dalam oli dapat menyebabkan pembentukan endapan atau kerak di dalam sistem pelumasan. Endapan ini dapat mengganggu aliran oli dan mengurangi efektivitas pelumasannya.
Memperhatikan tanda-tanda ini sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada mesin kendaraan.
Jika Anda mencurigai bahwa oli telah terkontaminasi oleh air, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki masalahnya.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Ini Bahaya Oli Diesel untuk Motor Bensin
Kesimpulannya, pemahaman tentang jarak tempuh oli dan upaya pencegahan terhadap kerusakan akibat panas serta kontaminasi air sangatlah penting bagi pemilik kendaraan.
Dengan memahami waktu penggantian oli yang tepat, dan melaksanakannya sesuai dengan rekomendasi pabrikan, kita dapat menjaga kesehatan mesin kendaraan, dan memperpanjang umur pakai mesin.
Selain itu, dengan mencegah masuknya air ke dalam sistem pelumasan dan menjaga suhu mesin supaya tetap optimal, kita dapat menghindari risiko oksidasi oli, pembentukan endapan, dan kerusakan komponen mesin yang mungkin timbul akibat kontaminasi.
Dengan demikian, kesadaran dan perhatian terhadap jarak tempuh oli serta upaya pencegahan kerusakan akibat panas dan kontaminasi air akan membantu memastikan kendaraan tetap berkinerja optimal dan terhindar dari biaya perbaikan yang mahal di masa depan.
Jangan lupa juga untuk selalu melakukan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala untuk memastikan sistem pelumasan dan komponen kendaraan lainnya dalam kondisi baik.
Anda bisa mengunjungi Shop and Bike terdekat untuk mendapatkan layananan perawatan mesin profesional.
Dengan perawatan dan pemeliharaan yang apik dari Shop and Drive, Anda dapat memastikan kendaraan Anda tetap berkinerja maksimal dengan terhindar dari kerusakan yang tidak perlu.