Peraturan di Jalan Tol: Aturan yang Wajib Dipatuhi

24 April 20254 VIEWS
News
Informasi
Peraturan di Jalan Tol:  Aturan yang Wajib Dipatuhi

Berkendara di jalan tol memerlukan kedisiplinan tinggi dan pemahaman terhadap aturan yang berlaku. Peraturan di jalan tol bukan sekadar formalitas, melainkan pedoman utama untuk menciptakan perjalanan yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua pengguna jalan.

Sayangnya, masih banyak pengemudi yang belum sepenuhnya memahami atau bahkan mengabaikan aturan-aturan ini. Padahal, kelalaian sekecil apa pun bisa berdampak besar terhadap keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk selalu mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Simak daftar 9 aturan berkendara di jalan tol yang wajib dipatuhi berikut ini, agar perjalanan Anda selalu aman dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.


Baca Juga: Golongan Kendaraan di Tol: Klasifikasi & Aturan Terbaru


Peraturan di Jalan Tol: 9 Aturan Berkendara yang Wajib Dipatuhi Pengendara

Perlu dipahami bahwa setiap aturan dibuat bukan untuk membatasi, melainkan untuk melindungi. Segala peraturan tentang tol telah ditetapkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 yang membahas tentang jalan tol.

Kesadaran akan fungsi dan tata tertib berkendara menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan berkendara yang aman. Salah satu aspek paling mendasar namun sering diabaikan adalah penggunaan jalur yang tepat. Berikut adalah 9 aturan berkendara di jalan tol yang perlu diketahui:


1. Gunakan Jalur Sesuai Fungsi

Jalur lalu lintas di jalan tol telah dirancang dengan fungsi yang berbeda-beda. Umumnya, lajur kiri diperuntukkan bagi kendaraan dengan kecepatan lebih lambat, lajur tengah untuk kendaraan yang melaju dengan kecepatan sedang atau konstan, dan lajur kanan dikhususkan untuk mendahului. 

Sayangnya, masih banyak pengendara yang menggunakan jalur kanan secara terus-menerus meski tidak sedang mendahului, atau kendaraan lambat yang tetap berada di jalur tengah hingga mengganggu arus lalu lintas.

Penggunaan jalur yang tidak sesuai ini bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan fatal. Maka dari itu, selalu pastikan Anda berada di jalur yang tepat sesuai dengan kecepatan dan kebutuhan perjalanan Anda.

2. Patuhi Batas Kecepatan Minimum dan Maksimum

Setiap jalan tol memiliki ketentuan batas kecepatan yang wajib dipatuhi oleh seluruh pengendara. Umumnya, batas kecepatan minimum di jalan tol adalah 60 km/jam, sementara batas maksimumnya berkisar antara 100 hingga 120 km/jam, tergantung pada jenis dan lokasi jalan tol. 

Batas ini ditetapkan untuk menjaga kelancaran lalu lintas sekaligus mengurangi risiko kecelakaan akibat perbedaan kecepatan yang ekstrem antar kendaraan. Mengemudi terlalu lambat dapat mengganggu arus lalu lintas dan meningkatkan potensi tabrakan dari belakang, sedangkan melaju terlalu cepat mempersempit waktu reaksi dalam situasi darurat.

Oleh karena itu, melanggar batas kecepatan baik di bawah minimum maupun melebihi maksimum dapat dikenai sanksi berupa tilang elektronik atau denda. Demi keselamatan bersama, pastikan selalu memantau speedometer dan berkendara dalam batas kecepatan yang telah ditentukan.


Baca Juga: Peraturan Batas Kecepatan Kendaraan di Jalan Tol


3. Dilarang Menggunakan Bahu Jalan Sembarangan

Bahu jalan di jalan tol bukan jalur tambahan untuk mendahului atau tempat berhenti sembarangan, bahu jalan hanya diperuntukkan bagi keadaan darurat. Sayangnya, masih banyak pengemudi yang menyalahgunakan bahu jalan untuk menyalip kemacetan atau sekadar berhenti istirahat, padahal tindakan ini sangat berisiko dan bisa dikenai sanksi.

Adapun situasi yang dibolehkan menggunakan bahu jalan antara lain:

  • Kendaraan mengalami kerusakan atau mogok dan harus berhenti sementara.

  • Pengemudi atau penumpang mengalami kondisi darurat medis.

  • Kendaraan petugas kepolisian, ambulans, atau kendaraan darurat lain yang sedang bertugas.

Dalam kondisi darurat tersebut, pengemudi juga tetap wajib menyalakan lampu hazard, menggunakan segitiga pengaman, dan memastikan kendaraan tidak mengganggu arus lalu lintas. Hindari menggunakan bahu jalan untuk alasan tidak penting, karena selain melanggar aturan, hal ini dapat membahayakan keselamatan Anda dan pengguna jalan lainnya.

4. Patuhi Rambu Lalu Lintas di Jalan Tol

Rambu lalu lintas di jalan tol bukan sekadar pelengkap visual di pinggir jalan semuanya memiliki fungsi penting untuk menjaga ritme lalu lintas dan keselamatan pengendara. Oleh karena itu, setiap pengemudi wajib memahami dan mematuhi setiap rambu yang terpasang selama berkendara di jalan tol.

Rambu-rambu ini mencakup berbagai informasi penting, seperti Pembatas kecepatan minimum dan maksimum, keluar dan masuk tol, dan peringatan bahaya Peringatan bahaya seperti tikungan tajam, turunan curam, atau perbaikan jalan di depan

Mengabaikan rambu-rambu ini bisa berdampak fatal, misalnya salah keluar tol hingga menimbulkan kebingungan di jalur cepat, atau tidak mengurangi kecepatan di area rawan kecelakaan. Untuk itu, pastikan selalu waspada dan patuhi setiap petunjuk yang ada demi keselamatan Anda dan pengguna jalan lainnya.

5. Jangan Berhenti di Tengah Jalan Tol Kecuali Darurat

Jalan tol dirancang untuk lalu lintas berkecepatan tinggi, sehingga berhenti secara mendadak di tengah jalur sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan tabrakan beruntun. Oleh karena itu, pengemudi dilarang keras berhenti di tengah jalan tol, kecuali dalam keadaan darurat yang tidak bisa dihindari.

Jika kendaraan mengalami masalah teknis seperti ban pecah, mesin mati, atau situasi darurat lainnya, segera arahkan kendaraan ke bahu jalan seaman mungkin. Setelah itu, nyalakan lampu hazard untuk memberi tanda kepada pengendara lain bahwa kendaraan dalam kondisi darurat.

6. Wajib Jaga Jarak Aman Antar Kendaraan

Menjaga jarak aman antar kendaraan adalah salah satu prinsip dasar berkendara yang sering diabaikan, padahal sangat krusial, terutama di jalan tol yang memiliki kecepatan rata-rata tinggi. Semakin cepat kendaraan melintasi ruas tol, semakin panjang pula jarak yang dibutuhkan untuk berhenti secara aman jika terjadi sesuatu di depan. 

Idealnya, gunakan aturan "3 detik" sebagai patokan yaitu beri jarak waktu sekitar tiga detik antara kendaraan Anda dan kendaraan di depan. Dalam kondisi hujan, jalan licin, atau visibilitas rendah, jarak ini sebaiknya ditambah agar lebih aman. 

Hindari kebiasaan tailgating (mengemudi terlalu dekat di belakang kendaraan lain), karena jika pengemudi di depan melakukan pengereman mendadak, Anda mungkin tidak sempat bereaksi.

7. Mendahului Hanya dari Jalur Kanan

Di jalan tol, mendahului kendaraan lain hanya boleh dilakukan dari jalur kanan. Ini adalah aturan baku yang telah ditetapkan dalam PP No. 15 Tahun 2005 Pasal 23, dan berlaku untuk semua pengendara tanpa pengecualian. 

Mendahului dari kiri sering kali mengejutkan pengemudi di depan karena blind spot kendaraan umumnya berada di sisi kiri. Akibatnya, potensi terjadinya kecelakaan pun meningkat tajam. Oleh karena itu, gunakan jalur kanan hanya saat benar-benar aman dan pastikan Anda memiliki ruang serta jarak pandang yang cukup untuk menyalip.

Setelah mendahului, segera kembali ke jalur semula agar jalur kanan tetap tersedia bagi pengendara lain yang ingin menyalip. Tertib saat mendahului tidak hanya mencerminkan kedisiplinan, tetapi juga membantu menjaga kelancaran dan keselamatan di jalan tol.

8. Pastikan Kendaraan Layak Jalan

Sebelum memasuki jalan tol, sangat penting untuk memastikan bahwa kendaraan Anda berada dalam kondisi prima. Jalan tol merupakan jalur berkecepatan tinggi dengan lalu lintas yang cenderung padat, sehingga kendaraan yang tidak layak jalan dapat menjadi sumber masalah besar, baik bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lain.

Kendaraan yang mogok di jalan tol bukan hanya menyulitkan, tapi juga membahayakan karena bisa menyebabkan tabrakan dari belakang atau menciptakan kemacetan panjang. Adapun hal krusial yang Anda dapat lakukan seperti memeriksa kondisi rem, ban, oli, dan lampu kendaraan.

Dengan melakukan pengecekan sebelum berangkat, Anda telah mengambil langkah penting untuk menjaga keselamatan di perjalanan dan membantu mewujudkan jalan bebas hambatan.

9. Hindari Berkendara Saat Lelah atau Mengantuk

Kelelahan dan rasa kantuk adalah musuh utama keselamatan saat berkendara, terutama di jalan tol yang panjang, monoton, dan minim gangguan visual. Mengemudi dalam kondisi tidak fit dapat menurunkan konsentrasi, memperlambat reaksi, dan meningkatkan risiko kecelakaan serius, bahkan fatal. 

Karena itu, sangat penting untuk tidak memaksakan diri mengemudi saat tubuh butuh istirahat. Dengan berkendara dalam kondisi segar dan fokus, Anda turut menjaga keselamatan diri sendiri dan seluruh pengguna jalan.


Jalan Tol Aman Dimulai dari Kepatuhan Kita

Keselamatan di jalan tol bukan hanya tugas petugas atau pengelola jalan tapi tanggung jawab setiap pengemudi. Dengan mematuhi peraturan di jalan tol, seperti menjaga batas kecepatan, menggunakan jalur dengan benar, dan tidak menyalahgunakan bahu jalan, kita membantu menciptakan lalu lintas yang aman dan nyaman untuk semua. 

Agar perjalananmu selalu aman dan kendaraan selalu prima sebelum masuk tol, pastikan kendaraan mendapat perawatan terbaik. Kunjungi AstraOtoShop, platform belanja online terpercaya untuk semua kebutuhan otomotif seperti aki, ban, oli, dan sparepart mobil original.

Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500015 atau via WhatsApp



Topik :
Lainnya

Halaman :1