Pelajari SOC (State of Charge) baterai kendaraan listrik. Pahami kapasitas baterai lithium, estimasi SOC, dan pentingnya SOC dalam sistem baterai.
Di tengah meningkatnya adopsi mobil listrik, peran baterai semakin vital sebagai pusat penyimpanan dan penyaluran energi. Tanpa baterai yang sehat dan efisien, kendaraan listrik akan kehilangan keunggulannya dalam hal performa dan jarak tempuh.
Teknologi battery management system (BMS) pun menjadi kunci dalam mengelola parameter seperti tegangan (voltage), arus (current), dan tentunya, SOC (State of Charge).
Di Indonesia, perkembangan kendaraan listrik semakin nyata. Pemerintah, swasta, hingga masyarakat kini mulai sadar akan pentingnya transisi ke energi ramah lingkungan.
Namun, pemahaman teknis seperti kapasitas baterai, pengisian baterai, dan estimasi SOC belum sepenuhnya merata.
Baca Juga: Daftar Istilah Mobil Listrik
State of Charge (SOC) adalah parameter penting dalam sistem kendaraan listrik yang menunjukkan persentase kapasitas baterai yang tersisa terhadap kapasitas maksimum baterai tersebut.
Istilah ini serupa dengan indikator bahan bakar pada mobil konvensional, namun lebih kompleks karena melibatkan perhitungan teknis seperti tegangan terbuka (open circuit voltage/OCV), arus pengisian (charging current), serta suhu baterai.
SOC membantu pengguna dalam memperkirakan daya tempuh, waktu pengisian, dan menjaga kinerja baterai lithium-ion tetap efisien.
Selain itu, SOC juga menjadi acuan dalam pengaturan sistem kerja kendaraan, termasuk pembatasan daya saat baterai hampir habis.
Jika tangki bensin mudah dibaca berdasarkan volume, SOC baterai lithium membutuhkan metode estimasi yang akurat.
Sistem pengukuran SOC tidak hanya bergantung pada kapasitas statis, tapi juga pada algoritma prediktif yang memperhitungkan degradasi, suhu, serta pola pemakaian.
Pengukuran SOC umumnya dilakukan dalam bentuk persentase dari total kapasitas baterai. Beberapa metode pengukuran yang digunakan antara lain:
Beberapa jurnal ilmiah terkini menunjukkan bahwa metode estimasi SOC berbasis neural network mampu meningkatkan akurasi hingga menurunkan error margin secara signifikan, terutama pada baterai lithium-ion.
SOC tidak hanya menentukan daya sisa, tetapi juga mempengaruhi bagaimana sistem kendaraan listrik bekerja.
Jika SOC terlalu rendah, sistem bisa membatasi kecepatan atau akselerasi. Sebaliknya, pengisian berlebih (hingga 100%) secara berulang dapat mempercepat penurunan kapasitas baterai (capacity fade).
SOC memberikan informasi krusial dalam perencanaan perjalanan dan strategi pengisian (charging strategy).
Dengan pemantauan yang tepat, pengguna bisa menyesuaikan kapan harus mengisi daya dan kapan waktu ideal untuk berhenti berkendara, menghindari potensi kegagalan daya (battery failure).
Baca Juga: Pahami Prinsip Kerja Mobil Listrik serta Jenisnya
Akselerasi mendadak, sering berhenti, atau penggunaan fitur berat (seperti AC dan multimedia) bisa mengubah pola konsumsi daya secara drastis. Akibatnya, estimasi SOC menjadi kurang akurat jika tidak dikalibrasi secara berkala.
Suhu ekstrem dan kondisi jalan memengaruhi kinerja sel baterai. Penelitian menunjukkan bahwa pada suhu dingin, kapasitas aktual baterai lithium-ion bisa turun hingga 20%. Hal ini memengaruhi akurasi estimasi state of charge.
SOC dan SOH (State of Health) merupakan pasangan penting dalam manajemen baterai. Jika SOH menurun, estimasi SOC juga bisa meleset. Sistem battery management system (BMS) yang canggih biasanya mampu memantau keduanya secara real time.
Memahami state of charge (SOC) bukan hanya soal membaca angka pada layar kendaraan. Lebih dari itu, SOC adalah cerminan langsung dari bagaimana kita merawat dan memperlakukan baterai lithium setiap hari.
Tips-tips berikut ini akan membantu menjaga estimasi SOC tetap akurat, stabil, dan efisien:
Salah satu kesalahan paling umum adalah mengisi daya hingga penuh atau membiarkannya benar-benar habis.
Padahal, pengisian baterai hingga 100% secara terus-menerus atau penggunaan hingga SOC menyentuh 0% dapat mempercepat penurunan state of health (SOH) baterai.
Menjaga SOC dalam rentang 20% hingga 80% akan membantu memperlambat degradasi dan menjaga kestabilan system.
Langkah berikutnya adalah memanfaatkan fitur smart charging. Dengan pengisian yang dijadwalkan, Anda bisa menyesuaikan waktu dan durasi pengisian berdasarkan pola penggunaan kendaraan.
Cara ini membantu mempertahankan SOC baterai tetap dalam batas ideal, sekaligus menghindari pemborosan energi dari pengisian berlebih.
Tidak semua charger diciptakan sama. Menggunakan charger yang tidak sesuai dengan parameter tegangan dan arus dari pabrikan dapat menyebabkan ketidakakuratan pada estimasi state of charge dan bahkan merusak battery management system (BMS).
Maka dari itu, pastikan Anda selalu menggunakan EV charger yang direkomendasikan, terutama untuk baterai lithium-ion yang sensitif terhadap perubahan arus.
Memahami dan memantau SOC (State of Charge) adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan baterai kendaraan listrik. Dengan SOC yang terkelola dengan baik, pengguna EV bisa mengoptimalkan efisiensi energi, memperpanjang umur baterai, dan menikmati pengalaman berkendara yang lebih stabil dan aman.
Baik untuk mobil listrik pribadi maupun kendaraan operasional, pengetahuan soal SOC memberikan keuntungan jangka panjang.
Untuk menjaga performa kendaraan Anda, kunjungi Astra Otoshop, platform lengkap untuk pembelian suku cadang mobil dan motor, seperti aki, oli, ban, shockbreaker, hingga aksesori. Semua tersedia dengan kualitas terpercaya dan layanan terbaik!
Dan untuk pengisian daya mobil listrik yang efisien dan aman di rumah, gunakan solusi dari Astra Otopower. Hadir dengan teknologi EV-Charger canggih, Astra Otopower mendukung penuh gaya hidup elektrifikasi Anda.
Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp.