Mengenal Tipe-Tipe EV Charger Mobil Listrik

17 April 20257 VIEWS
Informasi
Mengenal Tipe-Tipe EV Charger Mobil Listrik

Perkembangan mobil listrik (EV) di Indonesia dan dunia semakin pesat, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan dan efisiensi energi.

Pemahaman mengenai berbagai tipe charger EV menjadi krusial untuk memastikan pengisian daya yang optimal dan kompatibilitas dengan kendaraan.

Istilah-istilah seperti charger mengacu pada perangkat pengisi daya, soket adalah konektor tempat pengisian, dan daya pengisian merujuk pada kecepatan serta kapasitas listrik yang disalurkan ke baterai kendaraan.

Mengetahui perbedaan ini membantu pemilik EV dalam memilih solusi pengisian yang tepat dan efisien.


Baca Juga: Mengenal EVCS, Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik


Jenis-Jenis EV Charger Berdasarkan Tipe Pengisian

Pengisian daya untuk kendaraan listrik (EV) terbagi menjadi dua jenis utama: AC (Arus Bolak-Balik) dan DC (Arus Searah).

Pengisian AC memanfaatkan arus listrik yang tersedia di rumah atau fasilitas umum, di mana arus AC diubah menjadi DC oleh konverter internal kendaraan sebelum mengisi baterai. Proses ini cenderung lebih lambat karena keterbatasan kapasitas konverter onboard. 

Sebaliknya, pengisian DC langsung mengalirkan arus searah ke baterai tanpa memerlukan konversi tambahan, memungkinkan pengisian yang lebih cepat.


Tipe-Tipe Konektor EV Charger

Dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia, pemerintah telah menetapkan standar konektor pengisian daya untuk memastikan kompatibilitas dan keamanan. 

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, terdapat tiga tipe konektor yang diakui dan digunakan di Indonesia:

1. Tipe 2 (AC Charging)

Konektor Tipe 2, sesuai standar IEC 62196, adalah konektor pengisian arus bolak-balik (AC) yang umum digunakan di Eropa dan Indonesia. 

Desainnya berbentuk persegi panjang dengan tujuh pin, mampu menyediakan daya hingga 43 kW pada arus 63 ampere. 

Konektor ini banyak digunakan pada stasiun pengisian AC publik dan kompatibel dengan banyak kendaraan listrik yang beredar di Indonesia.

2. CHAdeMO (DC Charging)

CHAdeMO adalah standar pengisian cepat arus searah (DC) yang dikembangkan di Jepang. Konektor ini memiliki desain bulat besar dengan 10 pin dan mampu menyediakan daya hingga 62,5 kW, memungkinkan pengisian daya hingga 80% dalam waktu 30-40 menit. 

Di Indonesia, CHAdeMO digunakan oleh beberapa model kendaraan listrik, terutama yang berasal dari produsen Jepang.

3. CCS2 (Combined Charging System Type 2)

CCS2 adalah sistem pengisian cepat DC yang menggabungkan konektor AC Tipe 2 dengan dua pin tambahan untuk pengisian DC. 

Desainnya memungkinkan pengisian daya hingga 200 kW pada arus 200 ampere dan tegangan 1000 V DC. CCS2 menjadi standar pengisian cepat DC di banyak negara, termasuk Indonesia, dan didukung oleh berbagai produsen kendaraan listrik modern.


GBT (Guobiao Standard)

GBT adalah standar konektor pengisian yang dikembangkan di Tiongkok. Meskipun beberapa kendaraan listrik di Indonesia mungkin menggunakan standar ini, GBT tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia. Pengguna GBT harus menyediakan konektor sendiri untuk memastikan kompatibilitas dengan stasiun pengisian yang ada.


Daya EV dan Pengaruhnya terhadap Pengisian

Menurut peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik, daya pengisian (kW) berperan penting dalam menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai kendaraan listrik (EV)

Berikut adalah kategori pengisian daya beserta daya yang umum digunakan:

  1. Pengisian Level 1 (Pengisian Lambat): Daya sekitar 1,4 kW (120 Volt), cocok untuk pengisian semalaman di rumah.
  2. Pengisian Level 2 (Pengisian Sedang): Daya sekitar 7 kW (240 Volt), digunakan di rumah, kantor, atau stasiun pengisian publik.
  3. Pengisian Level 3 (Pengisian Cepat): Daya mulai dari 50 kW hingga lebih dari 150 kW, dapat mengisi daya hingga 80% dalam 20–40 menit


Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) di Indonesia

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia menyediakan infrastruktur penting untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik. SPKLU menawarkan berbagai jenis charger untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik.

  • Tipe 2 AC Charging: Digunakan untuk pengisian arus bolak-balik (AC) dan banyak digunakan pada kendaraan listrik di Eropa dan Indonesia.
  • DC Charging CHAdeMo: Menyediakan daya lebih besar dan memungkinkan pengisian baterai lebih cepat.
  • DC Charging Combo Tipe CCS2: Gabungan arus searah (DC) dan bolak-balik (AC), umum pada mobil listrik Eropa dan mendukung fast charging.


Baca Juga: Kendaraan Listrik Diminati, Ini Daftar SPKLU di Indonesia!


Pentingnya Memilih Tipe EV Charger Mobil Listrik

Memilih tipe charger yang tepat untuk mobil listrik sangat penting agar pengisian daya berjalan efisien dan cepat. Pastikan charger yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan jenis kendaraan Anda.

Pemilik mobil listrik disarankan untuk memanfaatkan stasiun pengisian yang terpercaya seperti Astra Otopower yang menyediakan berbagai tipe charger sesuai kebutuhan.

Untuk perawatan kendaraan, Anda juga bisa mengandalkan layanan bengkel mobil dari Astra Otoservice untuk menjaga performa mobil listrik Anda.

Jangan ragu untuk memanfaatkan berbagai layanan dari Astra Otoshop dan pastikan kendaraan listrik Anda selalu dalam kondisi prima!




Topik :
Mobil Listrik

Halaman :1